Dituduh Lecehkan Mahasiswi, Tersangka Dipaksa Minum Urine

Dugaan  pelecehan terhadap seorang mahasiswi itu berujung tindakan perundungan alias bullying terjadi di Universitas Gunadarma, Kota Depok, Jawa Barat

Editor: Muliadi Gani
Twitter riansazein
Dugaan pelecehan terhadap seorang mahasiswi berujung tindakan perundungan alias bullying terjadi di Kampus Gunadarma, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (2/12/2022). 

PROHABA.CO, DEPOK - Seorang pria dihakimi massa karena dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang mahasiswi yang juga teman kuliahnya.

Dugaan  pelecehan terhadap seorang mahasiswi itu berujung tindakan perundungan alias bullying terjadi di Universitas Gunadarma, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (2/12/2022).

Peristiwa ini viral setelah foto dan video seorang laki-laki yang diduga pelaku  pelecehan tersebar di media sosial.

Diduga  pelaku pelecehan itu diikat, disiram air, hingga dipaksa minum air kencing (urine) oleh sejumlah orang.

Dilansir Twitter bernama RiansaZein dengan username @abcdyougoblog, foto dan video dugaan bullying itu diunggah pada Senin (12/12/2022) pukul 17.06 WIB.

Unggahan tersebut juga berisi kronologi cerita dari orang yang diduga korban  pelecehan seksual.

Sampai hari Selasa (13/12/2022), foto ini telah disukai 37.000 orang dan dibagikan lebih dari 6.000 kali.

Dari kronologi yang diunggah Riansa, diungkapkan awalnya korban  pelecehan membuat janji dengan terduga pelaku untuk bertemu.

Pada saat itu, keduanya saling berbalas pesan hingga akhirnya memutuskan bertemu di salah satu gedung di Kampus Gunadarma. Karena berteman, korban tidak memiliki pikiran negatif terhadap terduga.

Baca juga: Memprihatinkan! Kasus Asusila, Mulai Rudapaksa, Pelecehan Seksual Hingga KDRT Tinggi di Banda Aceh

"Saat itu aku dan dia lagi ngampus di Kampus G, karena aku mikir ini temen dan tidak pernah terlintas yang aneh-aneh ke aku."

"Jam 11.40 WIB dia menghubungi saya dan janjian bertemu di Kampus G."

"Aku mikir ya udalah ya ketemuan masih di lingkungan kampus dan itu masih banyak orang-orang lalu lalang."

"Jam 12.01 dia sampai di Kampus G, tepatnya di depan koridor kelas aku di G 112. Kita ngobrol di depan pintu masuk ke gedung 1 yang dekat arah parkiran," cerita  korban.

Korban mengaku awalnya pertemuan itu membahas seputar dunia perkuliahan.

Namun, tiba-tiba pelaku menuju toilet dan memanggil korban.

Korban yang mengira  pelaku kesulitan menemukan toilet laki-laki, lantas menyusulnya.

Tidak lama setelah menyusul, korban malah mendapatkan tindakan yang kurang sopan dari pelaku.

"Aku mikir dia mungkin mau tanya di mana toiletnya cewek atau cowok karena tidak ada tanda (yang membedakannya)."

"Tapi dia tiba-tiba dorong aku ke tembok ujung banget yang sepi, terus dia melakukan pelecehan itu."

"Aku otomatis mendorongnya ke belakang," terang  korban.

Baca juga: Siswi Dilecehkan Seorang Pria di Angkot, Ini Jawaban Nyeleneh Pelaku saat Diancam Akan Dilaporkan

Tidak lama setelah itu, pelaku lantas dikerumuni massa yang diduga adalah mahasiswa kampus tersebut.

Bahkan, ada dua orang yang diduga satpam kampus juga ada di lokasi.

Kedua satpam tersebut terlihat tidak melakukan peleraian ataupun menyetop perundungan ini.

Dari video yang beredar, selain diikat di pohon,  pelaku juga diberi minum air seni dan ditelanjangi.

"Tidak cukup main hakim sendiri ditelanjangin sampai ( pelaku) dicekokin air kencing," tulis Riiansa.

Video tersebut juga memperlihatkan adanya bullying.

Pelaku bahkan disiram air dari ember, embernya pun juga dipasangkan ke kepala  pelaku.

Pelaku tersebut diperlakukan seperti itu dan disaksikan banyak orang.

Pelecehan berujung damai

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menyebut, kasus dugaan pelecehan seksual di Kampus Gunadarma, Depok, Jawa Barat, berakhir damai.

Baca juga: Universitas di Uganda Wajibkan Mahasiswi Tes Kehamilan Sebelum Ujian

Korban dan pelaku memilih menyelesaikan perkaranya secara kekeluargaan.

"Jadi, itu masuk Gunadarma Depok. Kasusnya sudah diselesaikan, damai.

Jadi,  korban tidak melapor," kata Zulpan kepada wartawan, Selasa (13/12/2022).

Korban enggan melaporkan peristiwa yang dialaminya kepada polisi lantaran sudah diselesaikan bersama senior-seniornya di kampus.

Zulpan mengatakan, korban juga mengaku malu jika memperpanjang kasus  pelecehan seksual yang dialaminya.

"Bukan karena tekanan. Tadi dari (informasi) yang kami dapat karena malu ya," ujar Zulpan.

Soal bullying

Kendati demikian, terkait dengan pembullyan (risak) yang dialami pelaku pelecehan hingga kini belum ada informasi lebih lanjut.

Tribunnews telah mencoba menghubungi pengunggah foto dan video di Twitter.

Namun, hingga berita ini ditayangkan belum ada informasi lanjutan terkait dengan pembullyan ini.

(SerambiNews.com)

Baca juga: Murid Kelas 2 SD Dibully dan Dikeroyok 7 Kakak Kelas

Baca juga: Aniaya Pelaku Pelecehan Keponakannya, Pria di Ende Ditangkap Polisi

Baca juga: Kampanye untuk Hak Perempuan, Pesepak Bola Iran Dihukum Mati

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved