Peringatan 18 Tahun Tsunami Aceh
PWI, AJI, IJTI dan PFI Aceh Doa Bersama di Peringatan 18 Tahun Tsunami di Rumoh Aceh
Doa bersama dengan tema 'Rindu dan Doa Kami Tak Pernah Berhenti' itu dihelat di bawah Rumoh Aceh, Kompleks Museum Aceh pada Minggu, 25 Desember 2022,
Doa bersama dengan tema 'Rindu dan Doa Kami Tak Pernah Berhenti' itu dihelat di bawah Rumoh Aceh, Kompleks Museum Aceh pada Minggu, 25 Desember 2022, malam.
PROHABA.CO, BANDA ACEH - Organisasi wartawan konstituen Dewan Pers di Aceh, seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) berkolaborasi menghelat doa bersama di momen peringatan 18 tahun tsunami.
Doa bersama dengan tema 'Rindu dan Doa Kami Tak Pernah Berhenti' itu dihelat di bawah Rumoh Aceh, Kompleks Museum Aceh, pada Minggu, 25 Desember 2022, malam.
Acara ini dikemas dengan penyampaian testimoni, penampilan syair oleh rekan jurnalis, Subur Dani serta doa bersama dan tausiah yang dipandu Ustadz Nurkhalis Mukhtar.
Perwakilan organisasi wartawan, Nasir Nurdin menyebut 18 tahun merupakan waktu yang panjang, namun semangat awak media saat ini masih diberi umur panjang untuk mengingat rekan seprofesinya yang sudah duluan dipanggil Yang Maha Kuasa lewat bencana tsunami.
Baca juga: Nelayan Bireuen Dilarang Melaut, Panglima Laot Ajak Doa Bersama Memperingati 18 Tahun Tsunami
Baca juga: Ada Pameran Memori Helsinki di Museum Tsunami, Menampilkan Sejarah Perdamaian Aceh
Baca juga: Yuk ke Museum Tsunami dan Kita Lihat 11 Rekam Jejak Bencana Tsunami Pernah Menerjang Aceh
Ia berharap, cita-cita itu bisa dilanjutkan oleh generasi saat ini, untuk menjunjung tinggi profesionalitas jurnalis dalam membangun Aceh ke depan.
"18 tahun waktu yang panjang, saya rasa teman-teman tentu akan melanjutkan estafet untuk membangun Aceh melalui karya atau melanjutkan cita-cita sahabat yang sudah mendahului kita," kata Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal memuji kekompakan lintas organisasi profesi wartawan tersebut.
"Suatu kehormatan bagi kami, ke semua profesi jurnalis lintas organisasi wartawan yang telah mempertahankan kegiatan positif ini. Ini sangat kompak, semua duduk bersila di bawah Rumoh Aceh.

Inilah kebersamaan yang tidak ternilai dan semoga Allah mengijabah doa kita semua,” ujar Almuniza saat memberikan testimoni.
Almuniza menceritakan, dirinya juga bagian dari korban keganasan bencana tsunami yang memporak-porandakan Aceh 18 tahun silam.
Baca juga: 30 Tahun Menghilang, Selamat dalam Bencana Tsunami Aceh, kini Muhadi Kembali ke Kampung Halaman
Sejumlah keluarganya turut hilang dalam tragedi mahadasyat tersebut.
"Saya salah satu korban yang merasakan langsung tsunami. Alhamdulillah, Saya percaya sampai hari ini silaturahmi lah yang membuat kita kuat bersama," pungkasnya.
Perhelatan doa bersama ini sudah menjadi tradisi keempat organisasi wartawan itu setiap menjelang peringatan tsunami. Selain doa bersama, di lokasi juga tengah berlangsung pameran foto bertajuk 'Ruemeh’.
Pameran foto yang diprakarsai oleh PFI Aceh itu berlangsung hingga 27 Desember 2022. Foto-foto yang dipajang menyoroti budaya masyarakat Aceh yang ramah, aktivitas perekonomian, serta pesona keindahan alam pasca-tsunami dan pandemi Covid-19 di Tanah Rencong. (*)
Baca juga: Anak Krakatau Siaga, Warga Diimbau Waspada Tsunami
Baca juga: Masih Ada Korban Tsunami Mengaku Belum Dapat Rumah, Dilaporkan ke Ombudsman
Baca juga: Tsunami Aceh 2004 Disebut Konspirasi, Apa Kata Ahli?