Video

Akses Jalan Rusak, Hasil Panen Dijunjung Setengah Hari Berjalan Kaki

Sepanjang perjalanan rombongan melihat betapa sulitnya petani Mengeluarkan Hasil pertanian.

Penulis: Redaksi | Editor: Fadil Mufty

PROHABA.CO | ACEH TIMUR -- Anggota DPRK Aceh Timur dari Fraksi Partai NasDem, Zulfadli Oyong, pada Minggu (1/1/2023) atau hari pertama awal tahun baru 2023 menyempatkan diri meninjau kehidupan masyarakat yang menempati kawasan transmigrasi Kota Terpadu Mandiri di Dusun Sumedang Jaya, Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak.

Kunjungan politisi partai Nasdem tersebut menindaklanjuti keluhan masyarakat transmigrasi yang mengeluhkan akses jalan ke kawasan itu yang rusak parah sejak 4 bulan lalu, ruas jalan yang rusak parah sekitar 8 Km dari pusat Desa Seumanah Jaya, dari Dusun Krueng Tuan ke kawasan transmigrasi tersebut yang berada di daerah terisolir di Dusun Sumedang Jaya.

Sepanjang perjalanan rombongan melihat betapa sulitnya petani Mengeluarkan Hasil pertanian.

Petani mengatakan untuk berjalan kaki ke pusat desa ia memakan waktu setengah hari berjalan kaki. Ibu itu didampingi dua anak laki-laki nya.

Dalam perjalanan, tampak juga buah sawit milik petani yang sudah dipanen dibiarkan membusuk di tepi jalan karena tak bisa dikeluarkan.

Sementara itu, Anggota DPRK Aceh Timur dari Fraksi Partai NasDem, Zulfadli Oyong, mengaku prihatin dengan kehidupan masyarakat di kawasan transmigrai KTM Sumedang Jaya.

Katanya puluhan hektar tanaman jagung petani di daerah itu sudah memasuki masa panen, tapi petani tak bisa memanennya karena apabila dipanen hasilnya tidak bisa dibawa keluar akibat jalan rusak.

Menurut Zulfadli Oyong, petani di daerah pedalaman ini masih sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah untuk mengeluarkan hasil pertanian, karena lahan-lahan mereka sudah produktif, sudah mengeluarkan hasil tinggal pemerintah membangun akses jalan.

Karena itu, Zulfadli berharap kepada pemerintah gubernur Aceh, presiden tolong perduli nasib rakyat dipedalaman Aceh Timur, yang selama ini berbanting tulang sebagai petani tapi tak bisa memetik hasil maksimal.

Akibat akses jalan rusak, kata Zulfadli Oyong dan tak bisa dilalui kendaraan, akibatnya sekitar 200 kepala keluarga atau 500 jiwa lebih warga di daerah itu terancam kelaparan akibat hasil panen mereka tak bisa dikeluarkan (Seni Hendri)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved