Luar Negeri

Kremlin Bantah Ketegangan Pasukan Rusia dengan Grup Wagner

Kremlin pada Senin (16/1/2023), membantah ada ketegangan antara tentara Rusia dan pasukan tentara bayaran Grup Wagner, tentang klaim kemenangan ...

Editor: Muliadi Gani
AP PHOTO
Pemimpin Grup Wagner Yevgeny Prigozhin menghadiri pemakaman Dmitry Menshikov, seorang kombatan dari grup Wagner yang tewas dalam operasi khusus di Ukraina, di pemakaman Beloostrovskoye di luar St Petersburg, Rusia, Sabtu (24/12/2022) 

PROHABA.CO, MOSKWA - Kremlin pada Senin (16/1/2023), membantah ada ketegangan antara tentara Rusia dan pasukan tentara bayaran Grup Wagner, tentang klaim kemenangan medan perang di Soledar, Ukraina.

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyatakan, konflik tersebut dibuat oleh jurnalis dan blogger militer.

“Ini utamanya produk manipulasi informasi,” kata Peskov kepada wartawan, dikutip dari kantor berita AFP.

"Mereka sama-sama berjuang untuk Tanah Airnya," lanjut Peskov.

Grup Wagner didirikan oleh pengusaha yang memiliki hubungan dengan Kremlin yaitu Yevgeny Prigozhin.

Baca juga: Biden Sebut Putin Penjahat Perang, Kremlin Beberkan Borok Amerika

"(Rusia) harus tahu dan mengenal para pahlawannya," tambah Peskov.

"(Rusia) tahu baik para pahlawan yang bertugas di angkatan bersenjata kita dan para pahlawan dari Wagner PMC (perusahaan militer swasta)."

Isu ketegangan antara pasukan reguler Rusia dan kelompok tentara bayaran Wagner meningkat setelah Prigozhin minggu lalu bersikeras pasukannya sudah menguasai kota tambang garam Soledar di Ukraina timur.

Dia mengkritik ada upaya mencuri kemenangan dari Grup Wagner.

Prigozhin mengumumkan pendudukan Soledar pada Rabu (11/1/2023).

Baca juga: Ukraina Dapat Kiriman Drone dari Rusia Bertuliskan Selamat Tahun Baru 2023

Baca juga: Mykhailo Mudryk Sumbang Biaya Transfer ke Tentara Ukraina

Kementerian Pertahanan Rusia langsung menolak klaimnya dan mengumumkan pembebasan kota itu dua hari kemudian.

Namun, dalam pengakuan yang tidak biasa untuk pasukan tempur swasta, Kemenhan Rusia pada Jumat (13/1/2023), memuji pasukan Wagner pemberani.

Grup Wagner yang didirikan pada 2014 terlibat dalam konflik di Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah menjadi terkenal setelah Presiden Vladimir Putin mengerahkan pasukan ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

(kompas.com)

Baca juga: Sempat Dihentikan karena Alasan Politik, Rusia Kembali Alirkan Gas ke Eropa Melalui Pipa Yamal

Baca juga: Rusia Gempur Kamp Pinggiran Suriah, 9 Tewas dan 70 Terluka

Baca juga: Belarusia Lakukan Latihan Militer, Antisipasi Konflik Ukraina dan Rusia Memburuk di Perbatasan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved