Gempa Turki

UPDATE Gempa Turki: Korban Meninggal 11.236 Orang, WHO Desak Pengiriman Bantuan ke Turki dan Suriah

Terbaru, jumlahnya telah mencapai lebih dari 11.236 orang di kedua negara. Jumlah korban gempa Turki dan Suriah yang meninggal dunia terus bertambah.

Penulis: Redaksi | Editor: Muliadi Gani
AFP/MUHAMMAD HAJ KADOUR
Pemandangan dari udara ini menunjukkan penduduk yang dibantu oleh buldoser, mencari korban dan penyintas di puing-puing bangunan yang runtuh, menyusul gempa bumi di kota Sarmada di pedesaan provinsi Idlib Suriah barat laut, pada 6 Februari 2023 dini hari. Hempa berkekuatan besar melanda Turkiye dan Suriah pada 6 Februari, menewaskan ribuan orang saat mereka tidur, meratakan bangunan, dan mengirimkan getaran yang dirasakan hingga pulau Siprus dan Mesir. 

Dua WNI meninggal

Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara merevisi jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban meninggal dalam gempa Turki.

Sebelumnya, KBRI Ankara melaporkan hanya ada satu WNI yang meninggal dalam bencana alam itu.

Terbaru, KBRI Ankara melaporkan jumlah WNI yang meninggal dalam gempa Turki adalah dua orang.

Namun, WNI kedua itu adalah anak dari WNI pertama yang sebelumnya ikut dilaporkan meninggal dunia.

Baca juga: Penjara Rusak Akibat Gempa Disuriah, Napi ISIS Kabur

Baca juga: Besok Presiden Jokowi Dijadwalkan ke Lhokseumawe

“Yang meninggal di Kahramanmaras adalah 1 ibu WNI dan 1 orang anak usia satu tahun.

Karena aturannya kan anak di bawah 18 tahun otomatis boleh pegang paspor Indonesia.

Jadi hitungannya (ada) 2 WNI yang meninggal dunia (dalam gempa di Turkiye),” tulis Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal dalam pesan di aplikasi WhatsApp (WA).

Ibu WNI yang menjadi korban tewas dalam gempa bumi di Turkiye itu bernama Nia Marlinda asal Bali.

Nia ditemukan tewas bersama anak berusia satu tahun serta suaminya yang merupakan warga negara Turki di Kahraman Maras karena tertimbun reruntuhan.

KBRI Ankara menyampaikan, pemulasaran jenazah WNI yang menjadi korban gempa Turki sudah dikomunikasikan kepada keluarga almarhum.

Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan warga yang terkena dampak gempa dahsyat tersebut bisa mencapai 23 juta orang.

Karena itu, mereka mendesak negara-negara dan lemaga internasional lain untuk segera memberikan bantuan ke zona bencana.

Bulan Sabit Merah Suriah juga mengimbau negara-negara Barat untuk segera mencabut sanksi dan memberikan bantuan karena pemerintah Presiden Bashar al-Assad tetap menjadi paria di Barat.

Sebab, kondisi tersebut sudah mempersulit upaya bantuan internasional kepada Suriah.

(kompas.com/cnnindoensia.com)

Baca juga: Masjid Yeni Cami Berusia 358 Tahun Hancur Akibat Gempa di Turki

Baca juga: UPDATE Gempa Turki: Dalam 24 Jam Korban Meninggal Mencapai 4.372 Orang

Baca juga: Miris, 65 Tenaga Honorer Pemko Lhokseumawe Positif Narkoba 

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved