Selebriti

Cheng Lei, 1.000 Hari Dipenjara Cina Tanpa Alasan Jelas dan Belum Divonis

Coyle berbicara tentang rekannya, seorang jurnalis berkewarganegaraan Australia, Cheng Lei, yang hingga kini masih mendekamdi dalam penjara Cina.

Editor: Muliadi Gani
NICK COYLE via BBC INDONESIA
Cheng Lei ditangkap petugas keamanan pada 2020.(NICK COYLE via BBC INDONESIA) 

“Warga Australia yang berpikir adil 'dari pebisnis sampai pemimpin politik, dan publik pada umumnya' tidak bisa menerima status quo,” kata Nick Coyle.

Menteri Luar Negeri Cina berusaha untuk meredam kekhawatiran global terkait kasus ini.

Dalam sebuah konferensi pers rutin, Juru Bicara Menlu China, Wang Wenbin mengatakan, “Otoritas peradilan Cina telah menangani kasus ini sesuai dengan hukum, sepenuhnya melindungi hak-hak hukum Cheng Lei.”

Baca juga: Ungkap Ariel NOAH Kesayangan, Polwan Cantik AKP Rita Yuliana Tersipu soal Lamaran

Tepat dua tahun penahanannya, Wang Wenbin mengatakan vonis akan dijatuhkan “pada waktunya”.

Namun, lebih dari setahun setelah persidangan rahasianya, masih belum ada “keputusan” apa pun.

Mereka yang berurusan dengan tuduhan pelanggaran di Cina sudah hampir pasti akan kalah.

Tingkat hukuman pengadilan yang dijatuhkan hampir mencapai 100 persen.

Pengacara dan kelompok pendukung hanya bisa meminimalisasi hukuman yang dijatuhkan dalam situasi seperti ini.

Kalau kasus ini terjadi pada warga asing, pemerintahan mereka akan berusaha untuk bernegosiasi dengan rekan-rekan mereka di Cina agar mengamankan pembebasan warga negara mereka.

Hal ini terkadang melibatkan kesepakatan timbal balik.

Pemerintah Cina ingin melihat kunjungan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese ke Beijing akhir tahun ini, untuk mencairkan hubungan yang tegang.

Kasus-kasus yang melibatkan Cheng Lei dan Yang Hengjun bisa digunakan sebagai alat tawar-menawar oleh pihak Australia untuk membuka jalan agar kunjungan ini dapat terlaksana.

Pemerintah Australia mengatakan, telah mengangkat kasus warga negaranya itu di banyak kesempatan.

Akhir pekan lalu, saat berkunjung ke London untuk acara penobatan Raja Charles, Albanese berkata dalam wawancara televisi bahwa “posisi kami di Cina adalah untuk terlibat secara konstruktif, tapi terus mengedepankan hambatan perdagangan yang harus dihapuskan, untuk mengatakan langsung kepada Presiden Xi, warga Australia seperti Cheng Lei perlu diberikan peradilan yang layak, dan mereka tidak menerimanya. ”

Bahwa Albanese secara langsung menyebut nama Xi Jinping, tidak akan luput dari perhatian Beijing.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved