Kudeta Niger

Prancis Segera Tarik Dubes dan Militer dari Niger, Begini Sambutan Pemipin Baru The Landlocked State

Perkembangan ini terjadi ketika pasukan Prancis juga diminta meninggalkan bekas jajahannya di Mali dan Burkina Faso.

Penulis: Rizka Amanda | Editor: Jamaluddin
AFP
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. 

Dalam satu dekade terakhir, wilayah Sahel yang membentang hingga Mali tengah, Burkina Faso bagian utara, dan Niger bagian barat sudah menjadi pusat kekerasan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata yang terkait dengan al-Qaeda dan ISIS (ISIS).

Negara-negara Barat sudah bermitra dengan Bazoum untuk mengatasi meningkatnya pengaruh kelompok bersenjata, dan mengucurkan jutaan dolar bantuan militer dan bantuan untuk menopang pasukan Niger.

Sementara itu, pada Jumat (22/9/2023), pemerintah militer menuduh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, 'menghalangi' partisipasi penuh negara Afrika Barat itu dalam pertemuan tahunan para pemimpin dunia PBB untuk menenangkan Prancis dan sekutunya. (Penulis adalah mahasiswa internship dari Universitas Malikussaleh, Aceh Utara)

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved