konflik Palestina vs Israel
Air dan Bahan Bakar di Gaza Hanya Cukup untuk 24 Jam Lagi, Setiap Saat Mencekam
Jalur Gaza hanya punya waktu 24 jam lagi untuk air, listrik, dan bahan bakar yang tersisa.
Merampas barang-barang yang penting bagi warga sipil untuk bertahan hidup dilarang oleh hukum internasional, kata Kepala Hak Asasi Manusia PBB.
Selama bombardir udara dan artileri, WHO mencatat 111 fasilitas medis menjadi sasaran, 12 petugas kesehatan tewas, dan 60 ambulans dibom.
Ini merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan, tapi Israel tak memedulikan semua itu.
Setiap saat mencekam Sementara itu, jurnalis frelance Rakan Abdelrahman yang bekerja di sebuah kafe dan mengenakan rompi bertanda “Pers”, siap untuk keluar jika dia perlu melaporkan pengeboman Israel di Jalur Gaza.
Namun Abdelrahman, yang karyanya pernah muncul di Middle East Eye dan The National, tidak sekadar meliput sebuah cerita.
Baca juga: Clara Shinta Rumahnya Direnovasi Ulang Pasca Ditinggal Kontraktor
Jurnalis Palestina di Jalur Gaza, seperti Abdelrahman, berusaha melawan rintangan dan kematian untuk membawa kengerian perang ke dunia di tengah kesulitan yang mengancam pekerjaan mereka.
Selama sepuluh hari, pesawat-pesawat tempur Israel telah mengebom wilayah pesisir tanpa henti dan telah menewaskan 2.808 warga Palestina, seperempat dari mereka adalah anak-anak.
Dikutip dari Al Jazeera, sebanyak 10.859 orang lainnya terluka akibat pengeboman udara dan pada hari Senin.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan, lebih dari 1.000 jenazah warga Palestina terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang dihancurkan oleh bom.
Anak-anak Gaza pun mulai aktif menuliskan nama dan tanda pengenal di tangan mereka agar tetap diikenali jika meninggal atau cedera parah terkena bom Israel.
Pekan lalu, Israel mengebom menara komunikasi di wilayah yang terkepung dan memutus aliran listrik ke satu-satunya pembangkit listrik di wilayah tersebut.
Tindakan tersebut merupakan bagian dari “pengepungan total” yang diterapkan Israel sebagai respons terhadap serangan mendadak pada tanggal 7 Oktober oleh pejuang Hamas terhadap pangkalan militer Israel dan di sekitar kota serta permukiman Israel di luar Jalur Gaza.
Setidaknya 1.400 warga Israel tewas dalam serangan itu.
Pemboman dan pengepungan telah menyebabkan Jalur Gaza tidak memiliki akses internet atau listrik yang dapat diandalkan.
Hal ini membuat pekerjaan jurnalis– yang sudah berisiko dan menantang di zona perang–menjadi semakin sulit.
(Kompas.com)
Baca juga: Hamas Tembakkan Roket Balasan ke Tel Aviv Usai Israel Serang Warga Sipil Gaza
Baca juga: Operator Beko Meninggal Tertimpa Reruntuhan Batu Gunung di Peukan Bada Aceh Besar
Baca juga: Tiga Dosen USK Masuk 100 Ilmuwan Berpengaruh di Indonesia, Ini Nama-nama dan Keahlian Mereka
Lebih 50 Kapal dari 44 Negara Menuju ke Gaza, Cucu Nelson Mandela Ikut Ambil Bagian |
![]() |
---|
Badai Pasir dan Kebakaran Landa Israel, Aktivitas Lumpuh Kualitas Udara Anjlok |
![]() |
---|
Kebakaran Hutan Hebat di Israel, Minta Bantuan Internasional |
![]() |
---|
Israel Melakukan Pengusiran Paksa, Warga Pengungsi Di Tepi Barat Menghadapi Ketidakjelasan kehidupan |
![]() |
---|
Donald Trump Sebut Warga Palestina Tak Punya Hak Kembali ke Gaza, Rencana Kirim Pasukan ke Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.