Pendidikan
Guru Besar di USK Bertambah Jadi 165 Orang, Ini Lima Profesor yang Baru Dikukuhkan
Saat ini, profesor yang ada di universitas jantong hatee (jantung hati) rakyat Aceh ini sudah mencapai 165 orang.
Namun, jika pemidanaan tidak dapat dihindari, maka Prof Rizanizarli menekankan pentingnya penerapan konsep family model.
Di mana, seorang anak yang sudah melakukan tindak pidana akan diberikan sanksi, namun tetap berada dalam kerangka kasih sayang, tidak diberi label sebagai penjahat dan diasingkan dari anggota keluarga dan masyarakat," urainya.
Baca juga: USK Luncurkan Produk Probiotik untuk Cegah Stunting di Aceh Besar, Pj Bupati Beri Apresiasi
Baca juga: Petenis USK Raih Lima Medali di Pomda, Alifah Sitti Marwah Borong Dua Emas
Baca juga: King Sejong Institute di USK Diresmikan, Rektor Berharap Jadi Pusat Pendidikan Bahasa Korea di Aceh
Terakhir, Prof Dr Abd Jamal SE MSi, melalui kepakarannya di bidang ekonomi regional, berupaya mencari solusi agar ketimpangan pembangunan regional bisa direduksi.
Dalam penelitiannya, menurut Rektor, Prof Abd Jamal, menemukan bahwa keterlibatan masyarakat yang inklusif akan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan sosial.
"Prof Jamal menilai, untuk mereduksi ketimpangan antar wilayah dan meningkatkan kesejahteraan wilayah, dirinya menekankan dua hal yang harus diperhatikan.
Kedua hal itu adalah adanya aliran uang masuk ke dalam wilayah tersebut (money inflows) dan harus dipertahankan net transfer yang positif.
Sehubungan dengan itu, suatu wilayah harus memiliki produksi yang dapat diekspor ke luar wilayah," ujar Rektor.
Baca juga: Tim USK Beri Penyuluhan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut kepada Murid PAUD di Banda Aceh
Baca juga: Mahasiswa USK Kembangkan Smart Geotourism di Pulo Aceh
Baca juga: FKIP USK Buka S3 Doktor Pendidikan
Di sisi lain, penguatan aspek-aspek nonekonomi juga harus dilakukan seperti sikap keterbukaan masyarakat pada pendatang.
Maka, menurut Rektor, penelitian Prof Jamal sangat penting untuk didiseminasikan kepada khalayak luas.
Hasil kajian ini dapat menjadi rujukan bagi pemangku kebijakan dalam merancang program-program pembangunan desa.
"Insya Allah, jika hasil kajian ini dapat diterapkan, maka persoalan ketimpangan di Aceh dan berbagai daerah lain di Indonesia dapat tereduksi dengan baik," tutup Rektor USK, Prof Dr Ir Marwan. (*)
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News
Dedi Mulyadi Luncurkan Reformasi Pendidikan Jawa Barat 2025, Utamakan Karakter dan Profesionalisme |
![]() |
---|
2000 Guru dan Tenaga Pendidik SMK dan SMA di Aceh Diberhentikan, Ketua Fikga: Belum Teregistrasi BKN |
![]() |
---|
Selamat! Dua Pelajar MTsN 1 Banda Aceh Raih Medali Emas di Event Internasional |
![]() |
---|
Penerima KIP Kuliah 2024 Terima Uang Saku Rp 800 Ribu-Rp 1,4 Juta, Jika Ingin Dapat Segera Mendaftar |
![]() |
---|
Miris, SMA di Simeulue Atapnya Bocor, Lantai Keramik Sudah Terkelupas, dan Jendela Tak Ada Lagi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.