Kesehatan

5 Penyakit Yang Bisa Sebabkan Kematian Tapi Sering Dianggap Sepele

penyakit yang dianggap sepele atau umum, namun dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian.

Penulis: Safira Aznura Yunda | Editor: Jamaluddin
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi minum air putih. 

Penting untuk selalu memantau gejala dan mencari pertolongan medis seperlunya, terutama jika Anda atau seseorang yang Anda kenal memiliki risiko kesehatan tertentu.

PROHABA.CO - Ada begitu banyak jenis penyakit di dunia ini.

Namun, ada juga penyakit yang dianggap sepele atau umum, namun dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian.

Berikut lima penyakit yang dapat menyebabkan kematian namun sering dianggap sepele:

1. Infeksi saluran pernapasan

Infeksi seperti influenza dan pilek sering dianggap sepele, tapi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang tua atau mereka yang memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, infeksi saluran pernapasan ini dapat berkembang menjadi pneumonia dan mengancam jiwa.

Penyebab

Baca juga: Apa Itu Penyakit Cacar Monyet? Berikut Penjelasannya

Infeksi saluran pernapasan sering kali disebabkan oleh virus seperti virus influenza dan virus penyebab flu.

Namun, beberapa infeksi disebabkan oleh bakteri.

Gejala Umum

Gejala infeksi saluran pernapasan meliputi batuk, pilek, sakit tenggorokan, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas.

Tingkat Keparahan

Infeksi saluran pernapasan biasanya ringan dan sembuh secara spontan dalam beberapa hari hingga beberapa minggu.

Baca juga: 5 Penyakit yang Dapat Terjadi Akibat Kurang Minum Air Putih, Ada Batu Ginjal dan Masalah kulit

Komplikasi Infeksi saluran pernapasan dapat berkembang menjadi komplikasi serius, termasuk pneumonia, bronkitis, dan eksaserbasi penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Berpotensi Fatal

Sebagian besar infeksi pernapasan dapat sembuh secara spontan, tapi pada individu yang berisiko tinggi seperti lansia, anak kecil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi ini dapat menjadi serius dan berpotensi mematikan jika tidak ditangani dengan tepat.

Pneumonia misalnya, dapat menjadi komplikasi infeksi pernapasan yang serius dan berpotensi fatal pada orang yang rentan.

Pencegahan melalui vaksinasi (terutama terhadap influenza) dan menjaga kebersihan tangan adalah cara untuk mengurangi risiko infeksi pernapasan yang serius.

2. Gastroenteritis

Baca juga: Inilah Manfaat Konsumsi Daun Pepaya Menurut dr Zaidul Akbar, Termasuk Obati Penyakit Mematikan

Gastroenteritis atau infeksi perut adalah penyakit umum yang biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri.

Sebagian besar kasusnya ringan dan sembuh secara spontan, tapi pada anak kecil dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dehidrasi parah akibat gastroenteritis dapat berakibat fatal.

Gastroenteritis adalah suatu kondisi yang umumnya dikenal sebagai 'infeksi perut' atau 'flu perut'.

Biasanya disebabkan oleh virus seperti norovirus atau rotavirus, atau bakteri seperti Salmonella atau E coli.

Gejalanya meliputi mual, muntah, diare, sakit perut, dan demam.

Sebagian besar gastroenteritis bersifat ringan dan sembuh secara spontan setelah beberapa hari, tapi juga dapat menyebabkan kematian.

Untuk mengatasi gastroenteritis dan menghindari potensi komplikasi, penting untuk menjaga asupan cairan dan hidrasi yang memadai, termasuk air, elektrolit, dan larutan rehidrasi oral.

Jika gejala terus berlanjut atau memburuk, atau jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang meningkatkan risiko komplikasi, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan dan dapatkan perawatan yang tepat.

Penanganan gastroenteritis yang tidak memadai dapat mengancam jiwa karena dehidrasi parah dan komplikasi lainnya.

3. Malaria

Malaria disebabkan oleh parasit yang ditularkan oleh nyamuk.

Malaria dapat dicegah dan diobati, tapi di daerah-daerah di mana akses ke layanan kesehatan terbatas, malaria tetap mematikan.

Meskipun ada upaya yang signifikan untuk mengendalikan dan mencegah malaria, penyakit ini tetap menjadi masalah kesehatan global, terutama di daerah tropis dan subtropis.

Penyebab

Malaria disebabkan oleh berbagai jenis plasmodium falciparum, di mana plasmodium falciparum adalah yang paling mematikan.

Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi Plasmodium falciparum.

Ketika nyamuk ini menggigit manusia untuk mendapatkan darah, mereka menyebarkan parasit.

Gejala

Gejala malaria bervariasi, tapi umumnya meliputi demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, mual, dan muntah.

Kasus malaria yang parah dapat menyebabkan anemia, kesulitan bernapas dan kerusakan organ, termasuk kerusakan hati dan ginjal.

Pencegahan

Pencegahan malaria meliputi pengendalian nyamuk, penggunaan kelambu berinsektisida dan pengobatan anti-malaria. Vaksin untuk malaria juga sedang dikembangkan.

Pengobatan

Pengobatan antimalaria yang tepat diperlukan dalam kasus infeksi malaria.

Ini termasuk obat-obatan seperti klorokuin dan artemisinin, tergantung pada jenis protozoa yang menyebabkan infeksi.

Malaria masih menjadi masalah kesehatan global yang serius.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 229 juta kasus malaria tercatat di seluruh dunia pada tahun 2019, dan sekitar 409.000 orang meninggal karena penyakit ini.

Sebagian besar korban adalah anak-anak di sub-Sahara Afrika.

Malaria adalah penyakit yang berpotensi mematikan, terutama jika tidak segera diobati.

Jadi, sangat penting untuk melakukan tindakan pencegahan dan mencari pertolongan medis untuk setiap gejala yang mencurigakan, terutama jika Anda berada di daerah endemis malaria.

4. Sengatan panas (heat stroke)

Dalam cuaca yang sangat panas, paparan panas dalam waktu lama dapat menyebabkan sengatan panas, yang dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Heat stroke adalah kondisi medis yang serius dan berpotensi mematikan yang terjadi ketika tubuh menjadi terlalu panas dan tidak dapat mendinginkan dirinya sendiri secara efektif.

Sengatan panas disebabkan oleh paparan yang terlalu lama terhadap suhu yang sangat tinggi.

Penyebab

- Penyebab utama sengatan panas adalah paparan yang berlebihan terhadap suhu dan kelembapan yang ekstrem, terutama dalam cuaca panas.

- Heat stroke terjadi ketika mekanisme tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh normal (homeostasis termal) gagal dan tubuh tidak dapat mendinginkan dirinya sendiri.

Gejala

- Gejala utama heat stroke adalah suhu tubuh yang sangat tinggi, biasanya melebihi 40 derajat Celcius (104 derajat Fahrenheit).

- Gejala lain termasuk kulit panas dan kering, pusing, pingsan, kebingungan, lemas, mual, muntah dan kehilangan kesadaran.

Efek kesehatan

Sengatan panas adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan segera.

Jika tidak ditangani, sengatan panas dapat menyebabkan kerusakan otak, jantung, ginjal, dan organ tubuh lainnya.

Hal ini juga dapat mengancam jiwa.

Pencegahan dan pengobatan

- Pencegahan adalah kunci untuk mencegah sengatan panas

Hal ini termasuk menghindari paparan suhu tinggi dalam waktu lama, minum cukup cairan untuk mencegah dehidrasi dan mengenakan pakaian yang sesuai.

- Jika sengatan panas terdiagnosis, perhatian medis darurat segera diperlukan

Hal ini mungkin melibatkan pendinginan tubuh secara cepat dengan merendam tubuh dalam air dingin atau mengompres tubuh dengan kompres es, dan cairan intravena dapat diberikan.

Sengatan panas sering terjadi selama periode panas yang menyengat atau di tempat dengan suhu tinggi.

Ini adalah kondisi yang serius dan pencegahan serta respons yang cepat dalam situasi berbahaya sangat penting untuk mencegah konsekuensi serius dan kematian.

5. Dehidrasi

Sejumlah faktor, termasuk diare parah, muntah, dan panas yang ekstrem, dapat menyebabkan kekurangan cairan dan dehidrasi.

Dehidrasi parah dapat mengancam jiwa dan membutuhkan perhatian medis segera.

Dehidrasi adalah suatu kondisi di mana tubuh kehilangan terlalu banyak air dan tidak dapat menjalankan fungsi-fungsi tubuh yang diperlukan secara memadai.

Dehidrasi dapat terjadi dalam beberapa situasi, termasuk muntah berulang, diare parah, dan terpapar suhu panas yang ekstrem.

Gejala dehidrasi

- Haus dan mulut kering yang parah.

- Kulit kering dan tidak elastis.

- Penurunan berat badan yang cepat.

- Kelemahan, kelelahan, atau pusing.

- Pusing, mual.

- Air seni sedikit atau berwarna gelap.

Dehidrasi parah

Dehidrasi berat adalah kondisi serius yang berpotensi mengancam jiwa.

Gejala dehidrasi berat dapat meliputi:

- Kehilangan kesadaran, seperti kebingungan atau mengigau:

- Perubahan kesadaran, seperti kebingungan atau mengigau.

- Detak jantung yang cepat atau penurunan tekanan darah.

- Kehilangan kemampuan untuk buang air kecil.

- Sedikit atau tidak berkeringat.

Dehidrasi parah memerlukan perhatian medis segera dan mungkin memerlukan cairan intravena untuk mengisi cairan dengan cepat.

Untuk mencegah dehidrasi, penting untuk minum cukup cairan, terutama selama cuaca panas dan setelah berolahraga berat.

Jika dicurigai mengalami dehidrasi, segera dapatkan bantuan medis, terutama jika gejalanya parah atau berlangsung lama.

Dehidrasi adalah kondisi yang serius dan perlu ditangani dengan serius.

Penyakit ini dapat menjadi serius dan bahkan mematikan, tergantung pada keadaan dan kondisi individu.

Penting untuk selalu memantau gejala dan mencari pertolongan medis seperlunya, terutama jika Anda atau seseorang yang Anda kenal memiliki risiko kesehatan tertentu. (Penulis  adalah siswi magang dari SMKN 2 Lhokseumawe)

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved