Gebyar PKA 8 2023

Malam Ini Pekan Kebudayaan Aceh Dibuka, Begini Sejarah Pelaksanaannya dari Masa ke Masa

Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) adalah merupakan ajang pertunjukan budaya terbesar masyarakat Aceh untuk melestarikan nilai-nilai budaya Aceh.

Penulis: Safira Aznura Yunda | Editor: Jamaluddin
serambinews.com
PKA VIII di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh, pada 4-12 November 2023. 

Masa itu Gubernur Aceh dijabat oleh Muzakir Walad.

Semangat PKA 2 dilakukan untuk membuka isolasi Aceh.

Ketua Umum PKA II yang juga Wakil Gubernur Aceh saat itu, Marzuki Nyakman, behasil menggali dan menampilkan 35 seni tradisi.

Pada saat itu, untuk pertama kali dilakukan upacara penyerahan gajah putih dari Kontingen Aceh Tengah kepada Gubernur Aceh.

PKA II dibuka Menteri Penerangan, Budiardjo, dan ditutup Ibu Tien Soeharto

Salah satu rekomendasi PKA II adalah medirikan Institut Seni Budaya Aceh dan saat itu Kabupaten Aceh Tengah menjadi Juara Umum.

Piala bergilir Presiden diserahkan Ibu TienSoeharto kepada Bupati Aceh Tengah, Nurdin Sufie.

Baca juga: Jalur Rempah Jadi Tema Kontingen Aceh Tengah untuk Tampil di PKA ke-8

Baca juga: Ada Apa Saja di PKA-8? Yuk Simak Penjelasan Kadisbudpar Aceh

PKA III Tahun 1988

PKA III berlangsung pada 24 Agustus 1988 sampai 3 September 1988 di Lapangan Blangpadang, Banda Aceh.

Helatan periode ini menguatkan kembali nilai-nilai agama, tradisi, ideologi, ekonomi, pertahanan keamanan, dan sosial budaya masyarakat Aceh.

Sederet topik terkait nilai-nilai tersebut di-diskusikan dalam seminar budaya dengan tema 'Wajah Rakyat Aceh dalam Lintasan Sejarah', 'Hari Depan Kebudayaan Aceh', 'Identitas Kesenian Aceh di Tengah Pengembangan Budaya Modern', 'Peranan Sastra Aceh dalam Sastra Indonesia', dan lain-lain.

PKA III dibuka Wakil Presiden RI, Sudharmono SH, di Stadion Lampineung, Banda Aceh, dan ditutup Dirjen Kebudayaan, Drs GPBH Poeger.

Saat itu, Aceh dipimpin Gubernur Ibrahim Hasan, Wakil Gubernur, HT Djohan, menggali dan mengembangkan tradisi.

Dalam PKA III ini menampilkan 125 lebih seni tradisi dan kreasi.

Di era ini berhasil mengangkat kembali tradisi terpendam, upacara adat, termasuk maulid raya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved