Gebyar PKA 8 2023

Malam Ini Pekan Kebudayaan Aceh Dibuka, Begini Sejarah Pelaksanaannya dari Masa ke Masa

Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) adalah merupakan ajang pertunjukan budaya terbesar masyarakat Aceh untuk melestarikan nilai-nilai budaya Aceh.

Penulis: Safira Aznura Yunda | Editor: Jamaluddin
serambinews.com
PKA VIII di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh, pada 4-12 November 2023. 

Bersamaan dengan pembukaan PKA, semua anjungan yang menampilkan wajah dari 23 kabupaten/kota di Aceh, juga akan dibuka untuk pengunjung.

PROHABA.CO - Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) Ke-8 Tahun 2023 akan dibuka Sabtu (4/11/2023) malam ini.

Event tersebut dijadwalkan dibuka Menter Koordinator Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh

Pembukaan PKA kali ini akan dimeriahkan dengan penampilan tarian massal yang merupakan kolaborasi para penari dan Marching Band Gita Handayani. 

Acara itu juga akan dihadiri oleh perwakilan dari negara sahabat yaitu Malaysia, India, dan Jepang.

Negara-negara ini memiliki keterikatan dengan Aceh, yang pada masa lalu merupakan bagian dari jalur rempah dunia.

Bersamaan dengan pembukaan PKA, semua anjungan yang menampilkan wajah dari 23 kabupaten/kota di Aceh, juga akan dibuka untuk pengunjung.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal SSTP MSi, menyebutkan, selama PKA, setiap malam pada panggung utama yang berada di Taman Sulthanah Safiatuddin akan menampilkan atraksi dan tradisi khas Aceh.

Atraksi itu akan memperlihatkan kekayaan suku dan etnis di Aceh.

Selain itu di panggung utama, penampilan-penampilan dan atraksi juga akan disajikan di masing-masing anjungan oleh kabupaten/kota peserta PKA.

Banyaknya penampilan akan menjadi pilihan bagi pengunjung untuk terus meramaikan arena PKA yang kali ini mengusung tema ‘Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia’.

Seperti diketahui, PKA merupakan ajang pertunjukan budaya terbesar masyarakat Aceh untuk melestarikan nilai-nilai budaya, sejarah, dan adat istiadat Aceh.

Kegiatan ini sebelumnya diadakan pada tahun 1958, 1972, 1988, 2004, 2009, 2013, dan 2018.

Berikut sejarah tentang PKA dari masa ke masa:

Baca juga: PKA 8 Usung Go Green

Baca juga: 897 Personel Gabungan Siap Amankan Pelaksanaan PKA Ke-8

PKA I Tahun 1958

Satu tahun sebelum digelar PKA untuk pertama kalinya pada 1957, terbentuk Lembaga Kebudayaan Aceh yang diketuai Mayor T Hamzah.

Lembaga ini kemudian mempersiapkan pelaksanaan PKA I pada 1958.

Helatan yang berlangsung di Gedung Balai Teuku Umar Kutaraja pada 12-23 Agustus 1958 ini mengambil tema “Adat bak Poteumeuruhom, Hukom bak Syiah Kuala”.

Nilai-nilai kebudayaan Aceh yang mengalami degradasi dari masa ke masa, digali dan diangkat kembali dalam pegelaran PKA pertama.

Satu hasil penting dari hajatan PKA pertama lahirnya “Piagam Blangpadang”.

Isinya antara lain menghidupkan kembali adat istiadat dan kebudayaan Aceh dalam setiap gerak pembangunan Aceh dan masyarakatnya.

Dilaksanakan dalam kepemimpinan Gubernur Prof Ali Hasjmy, PKA I memiliki semangat pemulihan luka perang dan konflik DI/TII.

Pada PKA tersebut berhasil menggali 20 seni tradisi dan kreasi, termasuk di antaranya Ranub Lampuan dan Punca Utama.

Event itu dibuka Ketua Umum PKA 1, Mayor T Hamzah di Balai Teuku Umar, Koetaradja atau Banda Aceh, serta ditutup Menteri P dan K waktu itu, Prof Dr Prijono.

PKA II Tahun 1972

PKA II berlangsung pada 20 Agustus-2 September 1972.

PKA II digelar sebagai upaya memelihara dan meningkatkan ketahanan nasional yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, militer, hankam, dan agama (Ipoleksosbut-milag).

PKA II juga membuka isolasi dan ketertinggalan daerah Aceh di segala bidang, terutama prasarana fisik, ekonomi, dan sosial budaya.

Rangkaian acara PKA II di antaranya: pameran kebudayaan, pawai kebudayaan, seminar kebudayaan, pertunjukan adat, pementasan kesenian, perlombaan rakyat, dan kunjungan wisata.

PKA II berlangsung di Lapangan Blangpadang, Banda Aceh.

Masa itu Gubernur Aceh dijabat oleh Muzakir Walad.

Semangat PKA 2 dilakukan untuk membuka isolasi Aceh.

Ketua Umum PKA II yang juga Wakil Gubernur Aceh saat itu, Marzuki Nyakman, behasil menggali dan menampilkan 35 seni tradisi.

Pada saat itu, untuk pertama kali dilakukan upacara penyerahan gajah putih dari Kontingen Aceh Tengah kepada Gubernur Aceh.

PKA II dibuka Menteri Penerangan, Budiardjo, dan ditutup Ibu Tien Soeharto

Salah satu rekomendasi PKA II adalah medirikan Institut Seni Budaya Aceh dan saat itu Kabupaten Aceh Tengah menjadi Juara Umum.

Piala bergilir Presiden diserahkan Ibu TienSoeharto kepada Bupati Aceh Tengah, Nurdin Sufie.

Baca juga: Jalur Rempah Jadi Tema Kontingen Aceh Tengah untuk Tampil di PKA ke-8

Baca juga: Ada Apa Saja di PKA-8? Yuk Simak Penjelasan Kadisbudpar Aceh

PKA III Tahun 1988

PKA III berlangsung pada 24 Agustus 1988 sampai 3 September 1988 di Lapangan Blangpadang, Banda Aceh.

Helatan periode ini menguatkan kembali nilai-nilai agama, tradisi, ideologi, ekonomi, pertahanan keamanan, dan sosial budaya masyarakat Aceh.

Sederet topik terkait nilai-nilai tersebut di-diskusikan dalam seminar budaya dengan tema 'Wajah Rakyat Aceh dalam Lintasan Sejarah', 'Hari Depan Kebudayaan Aceh', 'Identitas Kesenian Aceh di Tengah Pengembangan Budaya Modern', 'Peranan Sastra Aceh dalam Sastra Indonesia', dan lain-lain.

PKA III dibuka Wakil Presiden RI, Sudharmono SH, di Stadion Lampineung, Banda Aceh, dan ditutup Dirjen Kebudayaan, Drs GPBH Poeger.

Saat itu, Aceh dipimpin Gubernur Ibrahim Hasan, Wakil Gubernur, HT Djohan, menggali dan mengembangkan tradisi.

Dalam PKA III ini menampilkan 125 lebih seni tradisi dan kreasi.

Di era ini berhasil mengangkat kembali tradisi terpendam, upacara adat, termasuk maulid raya.

Hadir juga delegasi seni dari Malaysia, Institut Teknologi Mara.

Saat itu, Aceh Barat tampil sebagai juara umum.

PKA IV Tahun 2004

PKA IV dilaksanakan pada 19–28 Agustus 2004.

Hajatan periode ini juga menandakan penetapan Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh, sebagai venue utama pelaksanaan PKA.

Sejumlah anjungan kabupaten/kota dibangun di Taman Sulthanan Safiatuddin.

Rangkaian acara PKA IV antara lain: atraksi budaya, pasar seni, pameran buku, pawai budaya, dan kenduri massal.

Helatan tahun ini berlangsung meriah dan cukup menarik antusiasme masyarakat Aceh untuk menyaksikannya.

Kala itu, Aceh dipimpin oleh Gubernur Abdullah Puteh dan Wagub, Azwar Abubakar, serta Sekda, Thantawi Ishak.

Sebagai penawar di era jeda kemanusiaan akibat konflik berkepanjangan RI-GAM, berhasil didirikan Taman Ratu Safiatuddin sebagai sentral penyelenggaraan PKA.

Penyair dan dramawan ternama Indonesia, WS Rendra, tampil membaca puisi berjudul 'Universitas Syiah Kuala, Guru Kami' di Taman Ratu Safiatuddin.

Juga tampil Presiden Penyair Indonesia, Sutardji Calzoum Bachri, dan penyair Aceh, Fikar W Eda yang membawakan 'Salam Damai'.

Dalam PKA tersebut, Aceh Tengah kembali tampil sebagai juara umum.

PKA V Tahun 2009

PKA V digelar pada 2–11 Agustus 2009 di Taman Sulthanah Safiatuddin.

Pelaksanaan PKA V menjadi titik kebangkitan kembali masyarakat Aceh setelah dilanda gempa dan tsunami dahsyat pada 26 Desember 2004.

Terlebih, Aceh sudah menandatangani perjanjian damai RI dan GAM pada 2005.

PKA V mengangkat tema “Satukan Langkah, Bangun Aceh dengan Tamaddun”.

Kegiatannya antara lain parade budaya, gebyar seni, seminar budaya, aneka lomba permainan rakyat, dan expo.

Gubernur Irwandi Yusuf dan Wakil Gubernur, Muhammad Nazar, mengisi era baru pascatsunami dan MoU Helsinki.

Digelar tari massal melibatkan 400 lebih penari dipadukan dengan pembacaan puisi penyair Aceh, Fikar W Eda.

Itulah untuk pertama sekali puisi masuk dalam upacara pembukaan PKA di Stadion Dimurthala Lampineung.

PKA V dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Masih dalam rangkaian PKA, juga digelar Aceh International Literary Festival (AiLFEST) menghadirkan penyair Hungaria, Australia, Malaysia, Cina, Italia, dan Malaysia.

Dari Jakarta, hadir Mustafa Ismail dan Fikar W Eda, dari Bali Tan Lioe Ie, Yogyakarta Saut Situmorang, Katrin Bandel, Malaysia Siti Zainon Ismail, Medan Damiri Mahmud, Surakarta Sosiawan Leak, Ahda Imran dari Bandung, serta beberapa penyair Indonesia lainnya.

Dari Aceh, hadir D Kemalawati, Salman Yoga, Arafat Nur, dan lain-lain.

Pembacaan puisi di Pinto Khop dan Krueng Aceh.

Menerbitkan antologi puisi "Krueng Aceh" juga ada Aceh Expo.

Juara Umum adalah Aceh Tengah.

Baca juga: Sekilas Meriam Lada Sicupak, Maskot PKA-8 Karya Budhi Darma

Baca juga: Meriam Lada Sicupak Resmi Jadi Maskot PKA-8

PKA VI Tahun 2013

PKA VI diselenggarakan pada 20-29 September 2013 di Taman Sulthanah Safiatuddin.

Mengangkat tema “Aceh Satu Bersama”, dengan rangkaian kegiatan antara lain; pawai budaya, pameran, anugerah budaya, gebyar seni, temu budaya, lomba permainan rakyat, Aceh satu dalam sejarah, dan atraksi budaya.

PKA VI di bawah kepemimpinan Gubernur Zaini Abdullah dan Wakil Gubernur Muzakir Manaf.

Dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh.

Juara umumnya adalah Aceh Besar.

PKA VII Tahun 2018

PKA-VII digelar pada 5-15 Agustus 2018 di Banda Aceh, dengan tema 'Aceh Hebat dengan Adat Budaya Bersyariat.'

Tema ini diangkat karena kebudayaan Aceh sangat identik dengan nilai-nilai syariat.

Religi sudah menjadi fokus kebudayaan Aceh sejak Islam pertama kali masuk ke Nusantara melalui Aceh.

PKA VII diisi dengan berbagai kegiatan antara lain pawai budaya, pameran dan eksibisi, lomba atraksi budaya, festival seni dan budaya, seminar kebudayaan dan kemaritiman, serta anugerah budaya.

PKA VII dilaksanakan di bawah duet Gubernur Irwandi Yusuf dan Wakil Gubernur Nova Iriansyah.

Pembukaannya berlangsung di Stadion Lhong Raya, Banda Aceh, menggunakan teknologi video mapping dipadukan kekayaan seni tradisi Aceh.

Biaya penyelenggaraan PKA dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) mencapai Rp 22 miliar.

Diperkirakan, estimasi anggaran seluruhnya dengan 23 kabupaten/kota mencapai Rp 50 miliar.

Dimeriahkan dengan 1.000 penari, 100 di antaranya merupakan penari guel dari Aceh Tengah.

PKA VII menghadirkan 56 rangkaian acara, melibatkan 7.447 peserta, serta 1.000 orang delegasi kesenian negara sahabat.

Event ini menyediakan 16 lokasi acara.

PKA VII itu diperkirakan dihadiri 30 ribu pengunjung.

PKA VIII Tahun 2023

PKA VIII akan dilaksanakan pada 4–12 November 2023, di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh.

Event kali ini mengangkat tema 'Jalur Rempah' dengan tagline 'Rempahkan Bumi Pulihkan Dunia.'

Kegiatan yang dilaksanakan antara lain: pawai budaya, pameran sejarah jalur rempah, festival busana, festival kuliner, pertunjukan dan lomba seni budaya, pertunjukan dan lomba adat budaya, aneka lomba permainan rakyat, seminar internasional, dan business matching. (Penulis adalah siswi magang dari SMKN 2 Lhokseumawe)

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved