konflik Palestina vs Israel

Demonstrasi Meletus di Israel, Massa Desak Netanyahu Mundur

Para pengunjuk rasa, beberapa di antaranya membawa bendera Israel, meneriakkan “Penjara sekarang!” seperti yang mereka tunjukkan.

Editor: Muliadi Gani
AFP/AHMAD GHARABLI
Warga Israel menghadiri rapat umum yang menyerukan pembebasan para sandera yang diculik oleh militan Palestina selama serangan 7 Oktober dan saat ini ditahan di Jalur Gaza, di Tel Aviv pada tanggal 4 November 2023. Israel mengatakan setidaknya 242 sandera diculik oleh militan Hamas yang melancarkan serangan ke Gaza hampir sebulan yang lalu, menewaskan 1.400 orang -sebagian besar warga sipil- dalam serangan paling mematikan di negara tersebut sejak didirikan pada tahun 1948. 

PROHABA.CO, TEL AVIV - Warga Israel menggelar unjuk rasa di depan kediaman Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

Mereka menuntut Benjamin mundur dari jabatannya.

Para pengunjuk rasa berkumpul di luar kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem pada hari Sabtu.

Para pengunjuk rasa, beberapa di antaranya membawa bendera Israel, meneriakkan “Penjara sekarang!” seperti yang mereka tunjukkan.

Mereka mendesak Netanyahu mengundurkan diri atas penanganannya terhadap serangan 7 Oktober seperti dilaporkan Times of Israel.

Banyak dari mereka menuntut gencatan senjata dengan kelompok militan Hamas 'entitas yang dikategorikan sebagai kelompok teroris oleh AS, Uni Eropa, Jerman dan lainnya' untuk memfasilitasi kembalinya lebih dari 200 sandera yang diculik dari Israel selama seran-gan mendadak tersebut.

Baca juga: Libatkan Rubber Boat Militer, Tim SAR Perluas Area Pencarian Santri Tenggelam 

Baca juga: Turkiye Berupaya Seret Israel ke Pengadilan Pidana Internasional, Begini Penegasan Presiden Erdogan

Baca juga: Alhamdulillah, 3 Peserta Aceh Lolos ke Final STQHN di Jambi, Ini Nama Mereka dan Cabang yang Diikuti

Demonstrasi antipemerintah lainnya terjadi di tempat lain di Yerusalem serta di kota-kota seperti Tel Aviv, Haifa, Beersheba, dan Eilat.

Menteri Luar Negeri Mesir dan Yordania telah menyerukan gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Islam Hamas.

Para menteri berbicara bersama Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, pada konferensi pers setelah pembicaraan antara Washington dan diplomat Mesir, Yordania, Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab, serta seorang pejabat senior Palestina.

Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry menuduh Israel melakukan “hukuman kolektif” terhadap warga Palestina di Gaza.

“Ini sama sekali tidak bisa menjadi pembelaan diri yang sah,” katanya.

“Kami menekankan perlunya menyepakati gencatan senjata segera dan komprehensif di Gaza tanpa syarat,” tambah Shoukry.

Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman al-Safadi mengatakan terlalu dini untuk membahas masa depan Gaza pascaperang sebelum penghentian permusuhan.

“Apa yang terjadi selanjutnya?

Bagaimana kita bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya?” kata al-Safadi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved