Perang Hamas Israel

Turkiye Berupaya Seret Israel ke Pengadilan Pidana Internasional, Begini Penegasan Presiden Erdogan

Turkiye memulai upaya untuk membawa Israel ke Pengadilan Pidana Internasional atas tuduhan melakukan kejahatan perang dalam konflik dengan Hamas.

Editor: Jamaluddin
AFP
Presiden Turki Tayyip Erdogan 

"Saya mengumumkan bahwa kami akan mendukung upaya-upaya yang akan membawa pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang Israel ke Pengadilan Pidana Internasional." tegas Erdogan.

PROHABA.CO - Pemerintah Turkiye melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) setempat sejak Sabtu (4/11/2023) memulai upaya untuk membawa Israel ke Pengadilan Pidana Internasional atas tuduhan melakukan kejahatan perang dalam konflik dengan Hamas yang dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu.

Hal itu diumumkan Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, seiring melonjaknya jumlah warga Gaza yang dibunuh Israel yang sudah mencapai 9.488 jiwa.

"Saya sudah menyampaikan komitmen ini dalam pidato saya saat menghadiri Rapat Umum Palestina.

Saya mengumumkan bahwa kami akan mendukung upaya-upaya yang akan membawa pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang Israel ke Pengadilan Pidana Internasional.

Otoritas terkait, terutama Kementerian Luar Negeri kami, akan menjalankan tugas ini," tegas Erdogan.

Menurutnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah kehilangan dukungan rakyat Israel dan mulai mencari dukungan serta pembenaran untuk pembantaian terhadap rakyat Gaza yang mereka lakukan melalui retorika agama.

"Terhadap apa yang Torah bicarakan?" tanya Erdogan, merujuk pada pernyataan terbaru Netanyahu tentang Amalek, bangsa kuno yang digambarkan dalam kitab suci sebagai musuh utama orang Israel.

"Apakah Sepuluh Perintah Allah tidak mencakup perintah 'Jangan membunuh'?" tanya Erdogan, yang menilai apa yang dilakukan Netanyahu adalah "sekadar pencitraan, pendekatan populis".

"Pemerintah Israel secara sistematis merebut rumah, jalan, tempat kerja, dan ruang hidup milik warga Palestina," ucap Erdogan seraya menambahkan bahwa Israel tidak ‘memberi mereka hak untuk hidup.’

Baca juga: Update Perang Israel-Hamas: Militer Israel kepung Kota Gaza, Lebih dari 9.000 Warga Palestina Tewas

Baca juga: AS Tolak Seruan Dunia agar Hamas-Israel Gencatan Senjata di Gaza, Sebut Bukan Jawaban Tepat

Baca juga: Lawan Pasukan Darat Israel di Gaza, Hamas Tembakkan Rudal Anti-Tank

Erdogan juga menyampaikan, pendudukan semakin meluas setelah para pendatang yang mereka sebut 'pemukim' ditempatkan di rumah-rumah warga Palestina.

“Mereka ingin melegitimasi kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Israel memanfaatkan retorika agama," ujar Presiden Turkiye.

Erdogan menambahkan, Ankara siap bertindak sebagai negara penjamin bagi Gaza setelah bentrokan, dengan mengulangi dukungan Turki terhadap rakyat Gaza di tengah agresi berkelanjutan Israel.

Pada Sabtu (4/11/2023), Presiden Erdogan juga menyatakan bahwa dia memutuskan hubungan komunikasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena tindakan Israel di Gaza.

"Netanyahu bukan lagi orang yang bisa kita ajak bicara.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved