Empat Pengungsi Rohingya Berenang ke Darat, Kapal Sudah Ditarik ke Laut
Keempat pria ini meloncat ke laut di tengah upaya petugas dan warga setempat menarik kapal yang membawa pengungsi itu ke tengah laut.
"Kami tetap menolak mereka mendarat di sini," ujar Mukhtar selaku keuchik Kuala Pawon kepada perwakilan UNHCR, Faisal yang tiba di laut Jangka.
Baca juga: Tolak Rohingya Mendarat, Warga Jangka Bireuen Kirim Bantuan Sembako ke Boat, Tapi Malah Dibuang

Kerap Menimbulkan Masalah
Saat dihubungi dari Banda Aceh dan disiarkan langsung di kanal Youtube Serambinews.com, Yusmandin mengatakan, berdasarkan keterangan warga setempat, ada beberapa alasan yang membuat warga menolak kedatangan pengungsi Rohingya ini.
“Menurut warga, berdasarkan pengalaman beberapa kali menerima pengungsi Rohingya ini menimbulkan berbagai persoalan sosial. Selain banyak yang lari dan tak patuh, mereka juga kerap melanggar adat istiadat,” kata Yusmandin.
Untuk diketahui, di Bireuen saat ini terdapat 36 imigran Rohingya.
Mereka mendarat di pinggir pantai Desa Matang Pasi, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Senin (16/10/2023).
Kepala Desa Matang Pasi, Jamaluddin kepada wartawan menyebutkan, imigran Rohingya itu datang secara tiba-tiba, tanpa pernah ditemukan kapal yang membawa mereka.
"Warga terkejut pagi hari sudah ada imigran Rohingnya. Jadi, kita kumpulkan mereka semua di meunasah (mushalla),” katanya.
Sejauh ini, warga tidak menemukan kapal yang mereka tumpangi.
“Pengakuan mereka, kapalnya rusak dan tenggelam. Lalu mereka mendarat ke daerah pinggiran laut. Kami serahkan sepenuhnya ke pemerintah, agar segera dipindahkan,” pungkasnya.
Oleh Pemkab Bireuen, para imigran Rohingya ini kemudian dipindahkan ke Gedung Sanggar Kegiatan Bersama (SKB) Kabupaten Bireuen.
Tapi, kini Pemkab Bireuen pun mulai kelimpungan dan berharap kepada Pemerintah Provinsi Aceh untuk turun tangan menangani keberadaan imigran Rohingya ini.
Pj Bupati Bireuen Aulia Sofyan telah meminta agar ke-36 pengungsi Rohingya ini segera dipindahkan dari penampungan sementara di Gedung SKB Kabupaten Bireuen.
Pasalnya, lokasi penampungan itu berdekatan dengan area perkantoran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen.
“Kami sifatnya hanya menampung sementara. Sembari menunggu hasil koordinasi Kementerian Polhukam, UNHCR, dan kementerian lainnya yang menangani imigran. Lebih baik segera dipindah, karena di lokasi itu tidak nyaman dan bukan untuk penampungan,” kata Kepala Hubungan Masyarakat, Pemerintah Kabupaten Bireuen, Azmi yang dihubungi Kompas.com melalui telepon, Rabu (18/10/2023).
Pengungsi Rohingya
Tolak Rohingya
Bireuen
berita aceh hari ini
imigran rohingya
Prohaba
serambi indonesia
Serambinews
Warga Sabang Temukan Paket Kokain 1 Kg Berbungkus Plastik Bertuliskan FedEx |
![]() |
---|
USK Kembali Raih Juara Umum MTQ Internasional IQRA II 2025 |
![]() |
---|
BNN Temukan Cairan Vape Mengandung Narkotika, Penjual Vape di Banda Aceh Diminta Waspada |
![]() |
---|
Niswatul Khaira Mahasiswi UIA Bireuen Raih Juara 1 Lomba Poster Islam Internasional |
![]() |
---|
Satpol PP Aceh Amankan 2 ASN Nongkrong di Warkop Saat Jam Kerja, Terancam Tunjangan Dipotong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.