Sains

Pertama di Dunia, Ilmuwan Temukan Aurora di Matahari

Sebelumnya, para ilmuwan juga telah mendeteksi sinyal radio mirip aurora dari bintang-bintang jauh di masa lalu.

Editor: Muliadi Gani
Shutterstock
Ilustrasi Aurora Borealis di Svalbard, Norwegia. [Shutterstock] 

Namun, tidak seperti aurora di Bumi, emisi aurora bintik matahari ini terjadi pada frekuensi mulai dari ratusan ribu kHz (kilohertz) hingga sekitar 1 juta kHz, akibat langsung dari medan magnet bintik matahari yang ribuan kali lebih kuat daripada medan magnet bumi.

Sebagai perbandingan, aurora pada umumnya di Bumi memancarkan cahaya pada frekuensi antara 100 hingga 500 kHz.

Para peneliti mengatakan, penemuan mereka telah membuka cara baru untuk mempelajari aktivitas Matahari, dan mereka mulai meneliti data yang sudah ada untuk menemukan bukti tersembunyi dari aurora Matahari di masa lalu.

(Kompas.com)

Baca juga: Pertama Kali, Parker Solar Probe Pesawat Luar Angkasa Berhasil Sentuh Matahari

Baca juga: Kapan Badai Matahari akan Terjadi dan Apa Dampaknya pada Bumi?

Baca juga: Mengapa Matahari yang Menjadi Pusat Tata Surya, Bukan Bumi?

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ilmuwan Pertama Kali Temukan Aurora di Matahari", 

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved