Konflik Palestina vs Israel
Joe Biden Berharap Gencatan Senjata Hamas-Israel Diperpanjang, 24 Sandera Dibebaskan di Hari Pertama
Para sandera tersebut dipindahkan keluar Gaza dan diserahkan kepada pihak berwenang Mesir di perbatasan Rafah, didampingi oleh delapan anggota staf
PROHABA.CO, JAKARTA - Israel dan Hamas akan memulai gencatan senjata selama empat hari pada Jumat (24/11/2023).
Hamas membebaskan 24 sandera sipil di Jalur Gaza, Jumat (24/11/2023) malam waktu setempat.
Para sandera yang dibebaskan itu berasal dari 3 negara yang kemudian diserahkan ke Palang Merah.
Ini bagian dari kesepakatan gencatan senjata kemanusiaan Hamas dan Israel yang berlaku mulai Jumat.
Pada hari pertama, kelompok militan Palestina Hamas menyampaikan telah melakukan pembebasan 24 sandera.
Para sandera tersebut dipindahkan keluar Gaza dan diserahkan kepada pihak berwenang Mesir di perbatasan Rafah, didampingi oleh delapan anggota staf Komite Palang Merah Internasional (ICRC).
"Kami baru saja menyelesaikan pemulangan gelombang pertama sandera kami.
Anak-anak, ibu mereka, dan perempuan lainnya,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
“Tetapi saya menekankan kepada Anda, keluarga, dan warga Israel bahwa kami berkomitmen untuk memulangkan semua sandera kami,” sambungnya.
Para sandera yang dibebaskan, termasuk perempuan dan anak-anak Israel serta pekerja pertanian Thailand, dipindahkan dari Gaza dan diserahkan kepada pihak berwenang Mesir di perbatasan Rafah, bersama dengan delapan staf Komite Palang Merah Internasional.
Para sandera yang dibebaskan akan menjalani pemeriksaan medis di dalam wilayah Israel sebelum dibawa ke rumah sakit untuk berkumpul kembali dengan keluarga mereka.
Baca juga: Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata 4 Hari, Bebaskan 50 Sandera
Lakukan Pemeriksaan Daftar Nama Sandera
Pada hari kedua genjatan senjata, Israel telah menerima daftar sandera yang akan dibebaskan oleh kelompok Hamas.
Menurut kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, para pejabat keamanan Israel dikabarkan sedang memeriksa daftar tersebut.
Berdasarkan informasi, 13 sandera akan dibebaskan oleh Hamas.
Sebelumnya, dalam pertukuran sandera, 24 sandera telah ditukar dengan 39 warga Palestina dari penjara-penjara Israel.
Joe Biden Berharap Genjatan Senjata Berlangsung Lama
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan, ada peluang nyata untuk memperpanjang gencatan senjata.
Menurutnya, jeda pertempuran antara Israel dan Hamas merupakan hal penting untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
“Gencatan senjata harus berlangsung selama mungkin untuk memastikan masyarakat Gaza menerima barang-barang penting seperti obat-obatan, makanan, air dan bantuan,” kata Biden.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata Israel-Hamas yang berlangsung selama empat hari, 50 sandera perempuan dan anak-anak akan dibebaskan sebagai ganti dari 150 perempuan dan anak-anak Palestina di antara ribuan tahanan di penjara-penjara Israel.
Adapun gencatan senjata tersebut dapat diperpanjang apabila sebanyak 10 sandera dibebaskan setiap harinya.
Baca juga: Tawanan Israel Mengaku di Perlakukan Baik saat Menjadi Sandera Pasukan Perjuangan Hamas di Gaza
Baca juga: Keluarga Istri Pesepakbola Lionel Messi Dirampok, Pelaku Bersenjata, Curi Uang Ratusan Juta Rupiah
Bantuan Mengalir
Sejumlah kendaraan yang membawa bantuan kemanusiaan mulai memasuki Gaza saat berlangsungnya gencatan senjata hari pertama.
Hal itu terlihat dari sebuah video yang menunjukkan lebih banyak truk yang masuk ke Gaza setelah gencatan senjata dimulai pada pukul 7 pagi waktu setempat.
Kemudian pada pukul 10:30, sebanyak 60 truk dari total 230 truk yang diperkirakan telah memasuki Gaza, menurut laporan Al Arabiya, mengutip seorang pejabat penyeberangan perbatasan Rafah.
Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina menerima dua ambulans dan 85 truk berisi bantuan makanan, air minum, peralatan medis, dan obat-obatan.
Sebelumnya, Israel telah memutus pasokan air, bahan bakar, dan listrik ke Gaza sejak Hamas meluncurkan serangan besar-besaran pada 7 Oktober 2023.
Organisasi internasional dan menteri luar negeri Qatar yang membantu menengahi kesepakatan gencatan senjata mengatakan bantuan baru tersebut tidak akan cukup untuk mengatasi bencana kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.
Meski begitu, ada secercah harapan bahwa gencatan senjata memungkinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza demi membantu warga sipil bertahan hidup.
“Kami berharap jeda kemanusiaan ini mengarah pada gencatan senjata kemanusiaan jangka panjang demi kepentingan rakyat Gaza, Israel dan lainnya,” ujar Jens Laerke, juru bicara badan kemanusiaan PBB OCHA.
Hingga 23 November 2023, lebih dari 1.723 truk berisi bantuan kemanusiaan telah memasuki Gaza melalui perbatasan Mesir, menurut PBB.
“Israel mengizinkan 19.812 galon AS (75.000 liter) bahan bakar memasuki Gaza pada 23 November 2023,” kata Laerke.
Bahan bakar tersebut diberikan oleh PBB untuk mendukung distribusi makanan dan mengoperasikan generator di rumah sakit, fasilitas air dan sanitasi, tempat penampungan dan layanan penting lainnya.
Baca juga: Gencatan Senjata 4 Hari Mulai Berlaku Antara Israel dan Hamas
Baca juga: Seruan Gencatan Senjata Perang Hamas-Israel Menguat, Korban Meninggal Terus Bertambah
Baca juga: Tentara Israel Tangkap Direktur RS Al-Shifa di Gaza
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gencatan Senjata Israel-Hamas: 24 Sandera Dibebaskan, Presiden Joe Biden Berharap Berlangsung Lama,
Badai Pasir dan Kebakaran Landa Israel, Aktivitas Lumpuh Kualitas Udara Anjlok |
![]() |
---|
Kebakaran Hutan Hebat di Israel, Minta Bantuan Internasional |
![]() |
---|
Israel Melakukan Pengusiran Paksa, Warga Pengungsi Di Tepi Barat Menghadapi Ketidakjelasan kehidupan |
![]() |
---|
Donald Trump Sebut Warga Palestina Tak Punya Hak Kembali ke Gaza, Rencana Kirim Pasukan ke Gaza |
![]() |
---|
Hamas Bebaskan 3 Sandera, Israel Lepaskan 90 Tahanan Palestina, Ini Daftarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.