Tahukah Anda
Pakai Headphone Dapat Menumbuhkan Bakteri di Telinga, Benarkah?
Penggunaan headphone sangatlah praktis sehingga bisa dipakai di mana-mana seperti di transportasi umum hingga di tempat umum lainnya.
PROHABA.CO - Tren menggunakan headphone kini banyak digandrungi oleh anak-anak muda.
Penggunaan headphone sangatlah praktis sehingga bisa dipakai di mana-mana seperti di transportasi umum hingga di tempat umum lainnya.
Tidak hanya terlihat trendi, suara yang dihasilkan oleh headphone juga dapat terdengar lebih jelas dan maksimal karena hampir menutupi seluruh bagian telinga dari kebisingan di sekitar.
Headphone memungkinkan kita untuk menikmati musik dan melakukan percakapan dari mana saja dan kapan saja tanpa menimbulkan suara berisik terhadap lingkungan atau orang sekitar.
Meskipun headphone nyaman digunakan dan memiliki banyak fungsi, masih ada pertanyaan tentang keamanannya.
Lantas, apakah penggunaan headphone sebenarnya bisa mengganggu kesehatan telinga?
Baca juga: Dampak Buruk Penggunaan Earphone yang Perlu Diketahui
Telinga merupakan tempat yang gelap, lembap, penuh minyak, dan sel kulit mati, yang merupakan “makanan” bagi bakteri.
Menutup telinga dengan headphone atau earphone mungkin akan membuat telinga lebih banyak mengandung mikroba.
Sebuah penelitian pada tahun 2008 di Manipai University, India, menemukan bahwa seringnya penggunaan earbud atau penyumbat telinga dapat meningkatkan populasi bakteri di telinga.
Sebagian besar bakteri yang ada di telinga adalah Staphylococcus, yakni bakteri yang umum di kulit.
Kemudian, jauh sebelumnya, pada tahun 1992, penelitian di Navy Medical Research Institute di Bethesda, Maryland, AS, menemukan bahwa jenis headphone over-the-ear, yang biasanya digunakan oleh maskapai penerbangan, memiliki bakteri sebelas kali lebih banyak hanya setelah dipakai selama satu jam.
Meski demikian, pada penelitian berikutnya, headphone tersebut telah disterilkan sebelum digunakan sehingga populasi awal bakterinya sangat rendah dan peningkatan sebelas kali lipat tersebut merupakan jumlah yang cukup rendah.
Baca juga: Sebuah Pemandian Hanya Ganti Air Dua Kali Setahun, Bakteri Berkembang Biak 3.700 Kali
Baca juga: Joe Biden Berharap Gencatan Senjata Hamas-Israel Diperpanjang, 24 Sandera Dibebaskan di Hari Pertama
Di samping itu, peningkatan tersebut terlalu cepat untuk dihitung dengan laju reproduksi bakteri.
Peneliti pun mengakui bahwa sebagian besar bakteri pasti sudah ada di lapisan kulit yang lebih dalam dan menempel di kelenjar sebaceous yang memproduksi kotoran telinga.
Kemudian, kondisi gelap dan hangat saat memakai headphone justru mendorong bakteri itu untuk keluar.
Makanan Rumahan Berapa Jam Aman di Suhu Ruang? Berikut Penjelasannya |
![]() |
---|
Memelihara Kucing Bisa Mengubah Otak Manusia, Begini Penjelasan Ilmiahnya |
![]() |
---|
Kebiasaan Apa yang Membuat Seseorang Disukai Nyamuk? Ternyata Ini Alasannya |
![]() |
---|
Kulit Pisang Jadi Camilan Sehat dan Lezat: Penelitian Ungkap Manfaatnya |
![]() |
---|
Manfaat Minyak Jarak Tak Sehebat yang Diklaim, Ini Kata Para Ahli |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.