Kajian Islam

Keutamaan Mengerjakan Shalat Sunah Dhuha, Berikut Doa Setelah Shalat Dhuha

keutamaan mengerjakan shalat dhuha juga akan dibangun istana di surga, Shalat sunah dhuha juga bisa melindungi dari segala sesuatu yang buruk.

Penulis: Sahasnataini | Editor: zainalarifin
PROHABA.CO/ZAINAL ARIFIN
Ilustrasi shalat - Berikut keutamaan shalat dhuha dan doa setelah shalat dhuha beserta artinya. 

PROHABA.CO – Shalat dhuha merupakan shalat sunah yang di kerjakan setelah matahari naik tinggi hingga sebelum matahari berada di tengah langit.

Shalat sunah dhuha bisa dikerjakan sekurang-kurangnya dua rakaat, empat rakaat, enam rakaat, delapan rakaat, hingga dua belas rakaat, atau tergantung kesanggupan seseorang dalam mengerjakannya.

Shalat dhuha merupakan shalat sunah yang jika dikerjakan kita akan meperoleh beberapa keutamaan seperti terbukanya pintu rezeki, mendapatkan pahala, dapat menghapus dosa, dan juga menambah kekuatan dalam menjalani aktivitas.

Sementara itu, keutamaan mengerjakan shalat dhuha juga akan dibangun istana di surga.

Baca juga: Agar Senatiasa Aman Dalam Perjalanan, Yuk Amalkan Doa Berikut Ini

Shalat sunah dhuha juga bisa melindungi dari segala sesuatu yang buruk serta diberikan ragam kebaikan.

Salah satunya adalah bisa melindungi dari segala sesuatu yang buruk serta diberikan ragam kebaikan.

Niat Shalat Dhuha

Melansir dari tribungayo.com, Bacaan niat shalat dhuha yaitu :

اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Ushalli Sunnatadh-dhuhaa rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Baca juga: Pentingnya Shalat Dhuha Bagi Kehidupan Sehari-hari, Berikut Tujuh Manfaatnya

Artinya: "Aku niat salat sunah dhuha dua rakaat, karena Allah ta'ala."

Doa Setelah Shalat Dhuha

Berikut rangkaian doa shalat dhuha yang bisa jadi amalan pembuka rezeki:

1. Doa shalat dhuha, memohon diberikan petunjuk

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى، وَالتُّقَى، وَالْعَفَافَ، وَالْغِنَى

Allahumma inni as'alukal-huda, wat-tuqa, wal-'afafa, wal-ghina

Artinya: "Ya Allah aku memohon petunjuk, ketaqwaan, kesucian, dan kepuasan hanya kepada-Mu."

2. Doa shalat dhuha memohon agar rezeki dimudahkan

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ

اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal 'ismata 'ismatuka.

Allahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahrirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita 'ibaadakash-shalihiin.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu."

Baca juga: Agar Dimudahkan Rezeki, Yuk Amalkan Doa Berikut Ini

"Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh."

3. Membaca Sayyidul Istighfar setelah shalat dhuha

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.

Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau, Engkau-lah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan (apa) yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu (yang diberikan) kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau." (HR Al Bukhari nomor 5522, 6306, dan 6323. At-Tirmidzi nomor 3393, An-Nasa'i 5522, dan lain-lain).

(Penulis adalah mahasiswi internship dari Universitas Malikussaleh, Aceh Utara)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved