konflik Palestina vs Israel

Pasukan Israel di Gaza Diserang Wabah Diare Mematikan

Pasukan Israel yang ditempatkan di Jalur Gaza menderita wabah penyakit pencernaan dan keracunan makanan.

Editor: Muliadi Gani
MENAHEM KAHANA / AFP
Seorang tentara Israel menutup telinganya saat howitzer artileri gerak sendiri menembakkan peluru dari posisi dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 6 November 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. (MENAHEM KAHANA / AFP) 

PROHABA.CO, JALUR GAZA - Wabah penyakit pencernaan dan keracunan makanan telah dilaporkan terjadi di kalangan tentara Israel (IDF) yang ditempatkan di Selatan negara itu dan Jalur Gaza

Pasukan Israel yang ditempatkan di Jalur Gaza menderita wabah penyakit pencernaan dan keracunan makanan.

Media Ibrani melaporkan, “Ada peningkatan yang tidak biasa dalam kejadian penyakit usus di kalangan tentara Israel,” Yedioth Ahronoth melaporkan pada hari Senin.

Sejak serangan Israel di Gaza dimulai pada tanggal 7 Oktober, banyak restorandan individu menyumbangkan makanan kepada pasukan Israel, yang kemungkinan terkontaminasi selama persiapan, transportasi atau penyimpanan, kata laporan itu.

Banyak tentara menderita gejala keracunan makanan, termasuk diare parah dan suhu tinggi.

“Diare telah menyebar di kalangan tentara di selatan, di tempat berkumpul, dan kemudian juga di antara tentara yang berperang di Gaza,” kata Tal Brosh, direktur Unit Penyakit Menular di Rumah Sakit Umum Assuta di Ashdod.

“Infeksi bakteri Shigella, penyebab gastroenteritis, telah didiagnosis, dan ini adalah penyakit yang sangat serius yang juga menyebar di kalangan pejuang di Gaza.

Baca juga: WHO: 1 Anak Terbunuh Setiap 10 Menit akibat Serangan Israel di Gaza

Baca juga: Deretan Fakta Penemuan Jasad 4 Anak di Jagakarsa, dari Pesan Puas Bunda, Diduga Ditulis dengan Darah

Infeksi bakteri Shigella terjadi melalui kontak langsung antar individu atau melalui makanan,” tambah Brosh.

“Jika infeksi menyebar di antara 10 tentara di kompi infanteri, dan mereka mengalami demam setelah suhu tubuh mencapai 40 derajat Celsius, dan mereka mulai mengalami diare setiap 20 menit, maka mereka tidak lagi sehat untuk berperang dan mereka membuat diri mereka terkena risiko kematian,” tambahnya.

Perang Israel di Jalur Gaza yang terkepung telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, termasuk sedikitnya 8.000 anakanak.

Pada awal perang, waralaba McDonald’s di Israel mengumumkan bahwa mereka telah menyumbangkan ribuan makanan gratis kepada pasukan Israel, sehingga memicu kampanye boikot besar-besaran di dunia Arab.

Waralaba raksasa burger Amerika di Arab Saudi, Oman, Kuwait, Uni Emirat Arab, Yordania, dan Turki mengeluarkan pernyataan yang memisahkan diri dari waralaba Israel dan dalam banyak kasus menjanjikan bantuan ke Gaza.

(Kompas. com)

 

Baca juga: Qatar Minta Dilakukan Penyelidikan Internasional Terhadap Kejahatan Israel di Gaza

Baca juga: Sebanyak 180 Orang Meninggal Dunia Akibat Serangan Bom Israel di Jalur Gaza

Baca juga: Akibat Serangan Militer Israel, 1.200 Anak-anak Gaza Palestina Masih Terkubur di Reruntuhan Bangunan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved