Tahukah Anda

Senjata Aneh Apa Saja Dipakai untuk Perang pada Masa Lalu? Ada Bom Kalajengking dan Gajah

Namun, jauh sebelum penggunaan granat, misil, atau bahkan bom atom, mansuia telah menemukan cara-cara kreatif untuk melukai dan membunuh satu sama lai

Editor: Muliadi Gani
Istimewa
Kalajengking. salah satu alat perang di masa lalu yang dapat melumpuhkan musuh. 

PROHABA.CO - Ternyata ada terdapat senjata aneh yang digunakan dalam Perang masa lalu.

Namun demikian, senjata semacam itu ternyata cukup beragam. Saat berlangsungnya Perang, negara-negara berkekuatan besar berlomba memamerkan kemahirannya dengan adu canggih senjata militer.

Namun, jauh sebelum penggunaan granat, misil, atau bahkan bom atom, mansuia telah menemukan cara-cara kreatif untuk melukai dan membunuh satu sama lain.

Beberapa bahkan terbilang aneh, meski tetap memiliki kemampuan untuk menghancurkan musuh.

Jadi, apa saja senjata aneh yang dipakai untuk perang di masa lalu?

Berikut seperti dikutip dari IFL Science.

1. Bom kalajengking

Hampir 2.000 tahun yang lalu, manusia menemukan cara untuk menggunakan kalajengking sebagai senjata perang.

Seperti yang dijelaskan oleh penulis Yunani, kalajengking ini ditempatkan dalam wadah dan kemudian dilemparkan ke arah tentara Romawi ketika berupaya mengepung koto gurun kuno Hatra.

Hasilnya, prajurit musuh mengalami 20 hari yang melelahkan karena bom kalajengking menghujani mereka, area kulit yang terbuka seperti wajah dan mata pun menjadi sasaran hewan itu. Akhirnya musuh dapat dipukul mundur berkat senjata kalajengking itu.

Baca juga: Racun Kalajengking Jadi Cairan Termahal di Dunia

2. Domba dan keledai yang menular

Bisa jadi ini merupakan contoh paling awal senjata biologis yang digunakan manusia.

Diperkirakan domba jantan dan keledai yang terinfeksi penyakit bakteri tularemia dikerahkan di sepanjang jalur perdagangan musuh.

Sebagai akibatnya, wabah Het pun kemudian melanda Mediterania Timur pada abad ke-14 SM.

“Tularemia adalah penyakit zoonosis bakterial yang disebabkan oleh Francisella tularensis, bakteri patogen paling menular yang diketahui,” tulis Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved