Konflik Palestina vs Israel

Kondisi Mengenaskan Para Warga Gaza yang Terpaksa Mengungsi di Sebuah Kebun Binatang di Rafah

Meskipun bersebelahan dengan kandang monyet, burung beo, dan singa yang kelaparan para warga korban perang tersebut tetap memilih untuk tinggal disana

Penulis: Luthfi Alfizra | Editor: Muliadi Gani
AFP
Sebuah keluarga pengungsi Palestina berlindung di dekat kandang hewan di kebun binatang pribadi di Rafah. 

PROHABA.CO, YERUSALEM - Kondisi mengenaskan kebun binatang di Rafah, Jalur Gaza yang menjadi tempat berlindung puluhan warga Palestina.

Meskipun bersebelahan dengan kandang monyet, burung beo, dan singa yang kelaparan para warga korban perang tersebut tetap memilih untuk tinggal disana.

Hal tersebut dikarenakan sudah tidak ada tempat yang aman dari pengeboman yang dilakukan militer Israel disana.

Melansir dari Aljazeera, setidaknya 2,3 juta peduduk Gaza terpaksa angkat kaki dari rumah mereka karena serangan militer Israel tanpa henti baik itu dari udara atau dari laut yang menjadikan sebagian besar wilayah tersebut hancur.

Banyak dari warga yang menjadi korban perang ini yang mencari perlindungan ke Rafah yang sudah penuh sesak oleh pengungsi lain yang juga mencari perlindungan.

Baca juga: Serangan Israel di Lebanon Selatan Dikhawatirkan Akan Memicu Konflik Meluas, Benarkah Seperti Itu?

Mereka mendirikan tenda-tenda di sudut-sudut jalan.

Sebuah kebun binatang pribadi milik keluarga Gomaa terlihat banyak deretan tenda plastik yang telah didirikan di dekat kandang-kandang.

Juga terlihat cucian-cucian para pengungsi yang tergantung di pohon palem sekitar kebun binatang.

Seorang anak Palestina sedang makan sandwich di kebun binatang, tempat banyak keluarga mencari perlindungan.
Seorang anak Palestina sedang makan sandwich di kebun binatang, tempat banyak keluarga mencari perlindungan. (AFP/SAID KHATIB)

Didekatnya terlihat seorang pekerja sedang mencoba memberi makan seekor monyet yang lemah dengan beberapa irisan tomat.

Orang-orang di kebun binatang tersebut sebagian besar merupakan anggota keluarga besar Gomaa yang tinggal di berbagai wilayah di Gaza.

"ada banyak keluarga yang benar-benar musnah," kata Adel Gomaa.

Ia menambahkan "Sekarang seluruh keluarga kami tinggal di kebun binatang ini."

"Hidup di antara hewan lebih penuh belas kasihan dari pada apa yang kita dapatkan dari pesawat tempur di angkasa," kata Adel.

Baca juga: Pemimpin Hamas Saleh al-Arouri Dibunuh Drone Israel, Pernah Ingin Mati Syahid untuk Palestina

Baca juga: Siapakah Sebenarnya Saleh al-Arouri yang Tewas Dalam Serangan Israel di Beirut

Sebuah laporan yang didukung PBB pekan lalu memperingatkan bahwa Gaza berisiko mengalami kelaparan karena seluruh penduduknya menghadapi tingkat krisis kelaparan.

Israel menghentikan semua impor makanan, obat-obatan, listrik dan bahan bakar ke Gaza ketika konflik saat ini dimulai pada bulan Oktober.

Meskipun kini negara tersebut mengizinkan sejumlah bantuan untuk memasuki Jalur Gaza, pemeriksaan keamanan, hambatan pengiriman dan kesulitan untuk melewati reruntuhan zona perang telah menghambat pasokan.

Banyak warga Palestina mengatakan mereka tidak makan setiap hari.

(Penulis adalah mahasiswa internship dari Universitas Teuku Umar, Meulaboh)

 

Update berita lainnya di PROHABA.CO dan Google News.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved