Pilpres 2024
Ogah Ganti Format Debat Capres, Begini Alasan KPU
KPU memastikan format debat keempat dan kelima Pilpres 2024 tidak akan berubah atau sama seperti format debat pertama hingga ketiga.
Menurut Hasyim, jika KPU mengubah format debat, maka akan timbul pertanyaan di masyarakat.
PROHABA.CO, JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy'ari, memastikan format debat keempat dan kelima Pilpres 2024 tidak akan berubah atau sama seperti format debat pertama hingga ketiga.
Menurut Hasyim Asy’ari, format debat yang digelar selama ini sudah melalui berbagai pertimbangan.
"Tidak (diubah).
Cukup.
Cukup itu," kata Hasyim kepada wartawan pada Selasa (9/1/2023) dikutip dari Tribun Network.
Menurut Hasyim, jika KPU mengubah format debat, maka akan timbul pertanyaan di masyarakat.
"Akan muncul pertanyaan, kenapa diubah?
Karena sudah tiga kali debat, kenapa polanya diubah?
Jadi, kalau sudah jadi pola, sudah pakemnya, ya kita ikuti.
Kalau ada perubahan pasti akan menimbulkan pertanyaan berikutnya," jelas dia.
Hasyim mengatakan KPU RI selalu menggelar rapat koordinasi secara berkala dengan perwakilan tim masing-masing capres-cawapres dan stasiun televisi penyelenggara membahas format debat.
Ketua KPU menjelaskan, format yang disepakati ialah debat dengan enam segmen dengan pembagian penyampaian visi misi program (segmen pertama), menjawab pertanyaan dari panelis (segmen kedua dan ketiga), saling tanya jawab antar calon (segmen keempat dan kelima), serta penyampaian penutup (segmen enam).
"Jadi memang modelnya seperti itu.
Debat empat dan kelima pun akan begitu," ujar Hasyim.
KPU juga tidak membuka kemungkinan adanya penambahan debat.
Menurutnya lima kali penyelenggaraan debat telah cukup.
Sementara mengenai substansi debat, Hasyim menolak berkomentar.
Menurutnya, strategi maupun substansi debat bukan ranah KPU, melainkan masing-masing tim calon.
Ia mengingatkan bahwa kampanye merupakan salah satu metode kampanye.
Karena itu, rakyatlah yang berwenang menilai kualitas debat hingga substansi perdebatan.
"Jadi sepenuhnya rakyat pemilih yang akan menentukan ini berkualitas atau tidak, mengedukasi atau tidak, jawaban atau pertanyaan sesuai dengan tema atau tidak," imbuh Hasyim.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar format debat Pilpres 2024 dievaluasi.
Menurut Jokowi, debat ketiga Pilpres yang dihelat Minggu (7/1/2024) itu tidak edukatif karena banyak serangan yang bersifat personal.
"Saya kira akan banyak yang kecewa, sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup," kata Jokowi di Serang mengutip detik.com, Senin (8/1/2024).
Jokowi menyebut serang menyerang wajar dalam debat asalkan seputar kebijakan atau visi dan bukan personal.
Ia menilai debat yang saling serang personal tidak memberikan edukasi kepada masyarakat dan malah mengaburkan gagasan para paslon.
"Saling menyerang enggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang.
Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal.
Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi," ujarnya.
KPU menggelar debat ketiga Pilpres 2024 pada Minggu (7/1/2024) malam.
Debat tersebut digelar di Istora Senayan, Jakarta.
Tiga calon presiden yang beradu gagasan adalah Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Tema debat seputar pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan politik luar negeri.
Dalam debat ketiga itu, Prabowo Subianto terlibat beradu argumen dengan Anies Baswedan beberapa kali.
Keduanya berdebat sengit hingga Ganjar Pranowo menyebut dirinya merasa jadi orang yang mendinginkan suasana. (tribun network/mar/dod)
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News
PKB-NasDem Kemungkinan Gabung ke Prabowo-Gibran, PDI-P Tergantung Megawati, PKS Tunggu Majelis Syuro |
![]() |
---|
Usai MK Tolak Gugatan Pilpres, Anies Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Muhaimin Terima Kekalahan |
![]() |
---|
MK juga Tolak Permohonan Sengketa Pilpres yang Diajukan Ganjar-Mahfud |
![]() |
---|
Sengketa Pilpres, Ini Alasan MK Tolak Gugatan Anies-Muhaimin, 3 Hakim Konstitusi Dissenting Opinion |
![]() |
---|
MK Tolak Permohonan Sengketa Pilpres 2024 yang Diajukan Anies-Muhaimin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.