Virus Nipah

Bangladesh Umumkan Kematian Pertama akibat Virus Nipah pada Tahun 2024, Ini Gejala Penyakit Tersebut

Bangladesh melaporkan temuan kasus kematian pertama akibat Virus Nipah pada tahun ini yang merusak otak untuk tahun ini pada Senin (29/1/2024).

Editor: Jamaluddin
BSIP/CDC via DW INDONESIA
Ilustrasi virus Nipah di India. 

Sayangnya, hingga saat ini belum ada pengobatan atau vaksin untuk Virus Nipah.

PROHABA.CO, DHAKA - Bangladesh melaporkan temuan kasus kematian pertama akibat Virus Nipah pada tahun ini yang merusak otak untuk tahun ini pada Senin (29/1/2024).

Pasien itu adalah seorang pria yang meninggal setelah meminum jus kurma mentah.

Seperti diketahui, Virus Nipah merupakan virus yang ditularkan ke manusia melalui kontak dengan cairan tubuh kelelawar, babi, atau orang lain yang terinfeksi.

Virus ini pertama kali diidentifikasi pada 1999 saat wabah yang menyerang petani dan orang lain yang melakukan kontak dengan babi di Malaysia.

Sejak saat itu, penyakit ini sudah menyebabkan wabah di Bangladesh, India, dan Singapura.

Dikutip dari Kompas.com, di Bangladesh sendiri, infeksi Virus Nipah tercatat sudah menewaskan lebih dari 160 orang.

Kasus pertama di Bangladesh untuk tahun 2024 ini ditemukan di Manikganj, sekitar 50 km dari ibu kota Dhaka.

"Sampel dikirim untuk tes laboratorium dan hasilnya positif.

Kami mengetahui bahwa orang tersebut meminum getah kurma mentah," jelas Tahmina Shirin, Direktur Institut Epidemiologi, Pengendalian Penyakit, dan Penelitian (IEDCR) di Kementerian Kesehatan Bangladesh kepada Reuters.

Kementerian Kesehatan Bangladesh sudah memperingatkan masyarakat agar tidak memakan buah-buahan yang sebagian dimakan oleh burung atau kelelawar, dan mengonsumsi jus kurma mentah.

Sayangnya, hingga saat ini belum ada pengobatan atau vaksin untuk Virus Nipah.

Menurut IEDCR, 10 dari 14 orang yang terinfeksi Virus Nipah di Bangladesh sudah meninggal pada tahun 2023 lalu.

Itu adalah jumlah kematian tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Dijelaskan, gejala Virus Nipah antara lain demam, sakit kepala, batuk, dan kesulitan bernapas, dengan pembengkakan otak yang mungkin terjadi.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat kematian akibat terinfeksi Virus Nipah diperkirakan mencapai 40 hingga 75 persen. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bangladesh Laporkan Kematian Pertama akibat Virus Nipah, Apa Gejala Penyakitnya?",

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved