Konflik Palestina vs Israel

Kerahkan Kapal Perang dan Jet tempur, AS-Inggris Bombardir 36 Sasaran di 13 Titik di Yaman

Kapal perang dan jet tempur AS dan Inggris membom Yaman pada tanggal 4 Februari, dalam gelombang serangan rudal yang diklaim pejabat AS mencapai

|
Editor: Muliadi Gani
US CENTRAL COMMAND (CENTCOM) / AFP
Pasukan Komando Pusat AS, bersama Angkatan Bersenjata Inggris melakukan serangan terhadap 36 sasaran Houthi di 13 lokasi di wilayah Yaman 

PROHABA.CO - Pasukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris menyerang puluhan sasaran Houthi di Yaman

Serangan ini sebagai tanggapan atas serangan yang dilakukan kelompok Houthi yang didukung Iran terhadap kapal dagang mereka di Laut Merah.

Kapal perang dan jet tempur AS dan Inggris membom Yaman pada tanggal 4 Februari, dalam gelombang serangan rudal yang diklaim pejabat AS mencapai 36 sasaran.

AS mengatakan dalam pernyataan CENTCOM bahwa mereka mencapai “36 sasaran di 13 lokasi,” menyerang “fasilitas penyimpanan bawah tanah, komando dan kendali, sistem rudal, lokasi penyimpanan dan operasi UAV, radar, dan helikopter.”

Menurut pernyataan tersebut, AS, Inggris, Australia, Bahrain, Kanada, Denmark, Belanda, dan Selandia Baru ikut serta dalam serangan tersebut.

Baca juga: AS Lancarkan Serangan Udara ke Irak dan Suriah, 40 Orang Dilaporkan Meninggal

Serangan tersebut merupakan respons terhadap upaya Yaman yang menargetkan kapal komersial terkait Israel yang melewati Selat Bab al-Mandab yang sempit di Laut Merah.

Serangan Yaman merupakan respons terhadap kampanye pengeboman genosida Israel di Gaza.

Daripada menekan sekutunya Israel untuk menghentikan kampanye militernya, yang telah menewaskan lebih dari 27.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, AS malah bergabung dengan Inggris untuk mengebom Yaman.

Serangan hari Sabtu diluncurkan oleh jet tempur F/A-18 AS dari kapal induk USS Dwight D. Eisenhower, pesawat tempur Typhoon FGR4 Inggris, dan kapal perusak Angkatan Laut USS Gravely dan USS Carney yang menembakkan rudal Tomahawk dari Laut Merah, menurut AS pejabat dan Kementerian Pertahanan Inggris.

Angkatan Bersenjata Yaman mengeluarkan pernyataan yang merinci di mana serangan itu terjadi, melaporkan 13 serangan di Sanaa, 9 di Hodeidah, 11 di Taiz, 7 di Al-Bayda, 7 di Hajjah, dan satu di Saada.

“Serangan-serangan ini tidak akan menghalangi kami dari sikap moral, agama, dan kemanusiaan kami dalam mendukung rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza, dan tidak akan dibiarkan begitu saja dan akan dihukum,” bunyi pernyataan itu.

Baca juga: Suami Istri Korban Pembacokan di Aceh Tenggara Masih Dirawat, Korban Alami Luka di Bahu dan Kepala

Baca juga: Houthi Yaman Kembali Serang Kapal Dagang Inggris di Laut Merah

 Serangan tersebut terjadi satu hari setelah AS mengirim pesawat pengebom B-1 untuk menargetkan 85 lokasi yang berafiliasi dengan Perlawanan Islam Irak di Suriah timur dan Irak barat, menewaskan sedikitnya 16 orang.

Hal ini merupakan respons terhadap operasi Perlawanan Islam di Irak yang dilakukan menargetkan pos militer AS Tower 22 di Yordania pekan lalu, menewaskan tiga tentara AS.

Para pejabat AS dilaporkan mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa serangan di Yaman “dianggap sebagai pembalasan berikutnya atas pembunuhan tentara [AS] di Yordania.”

Seperti Ansarallah, koalisi Perlawanan Islam di Irak, yang dibentuk setelah 7 Oktober, juga menargetkan Israel, serta pangkalan AS di Suriah dan Irak.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved