Kekerasan Terhadap Anak

Keterlaluan! Ayah Suruh Putrinya Ngamen hingga Tengah Malam, Korban Dipukul Jika Setoran Kurang

Kisah pilu dialami seorang bocah perempuan di Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bocah berinisial N (7) itu menjadi korban kekerasan ayahnya.

Editor: Jamaluddin
Instagram
Tangkapan layar seorang anak berinisial N di Bogor, Jawa Barat, dianiaya ayah kandungnya diduga karena uang setorannya tak sesuai harapan. 

Mirisnya lagi, korban diduga disiksa ayahnya jika setoran yang didapat N dari mengamen kurang jumlahnya atau tak sesuai dengan yang ditargetkan pelaku (ayah N).

PROHABA.CO, BOGOR - Kisah pilu dialami seorang bocah perempuan di Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pasalnya, bocah berinisial N (7) itu menjadi korban kekerasan ayahnya.

Ia dipaksa mengamen oleh ayahnya hingga tengah malam.

Mirisnya lagi, korban diduga disiksa ayahnya jika setoran yang didapat N dari mengamen kurang jumlahnya atau tak sesuai dengan yang ditargetkan pelaku (ayah N).

"Dipukulin pake hanger yang luarnya kabel, itu pada memar semua sebadan-badan," kata Darmi, tetangga N, Minggu (4/2/2024), dikutip dari Tribunnews.com.

Menurut Darmi, pelaku buka hanya sekali menganiaya putri kandungnya.

Sebelumnya, sebut Darmi, N pernah mengalami pukulan hingga mengalami luka berat di mulut dan pipinya.

"Pernah dipukuli juga sama bapaknya sebelum-sebelumnya kayak samping mulutnya robek, pipinya pada baret dipukul pakai pancing," ungkapnya.

N juga sering dipaksa mengamen hingga tengah malam.

"Jadi anak itu kayak ATM dia disuruh ngamen mana sampai jam 1 malam, makanya sekolahnya juga terhambat.

Ngamennya daerah Ciseeng, Parung.

Ngamennya sama ibunya, ibu tiri cuman dia mah mantau," papar Darmi.

N mengamen tidak sendirian, melainkan diawasi ibu tirinya serta anak-anak dari ibu tirinya.

"Anaknya ada 2, umur 2 tahun setengah satu laginya orok.

Nah ngamen itu semuanya dibawa cuman kan kalau N mah anak tiri," tambah dia.

Darmi menyatakan bahwa N mengalami kekerasan karena hasil mengamen yang tidak sesuai dengan harapan orang tuanya.

"Padahal anaknya baik banget, alim, digebukinnya mah karena setorannya kurang katanya mah," kata Darmi.

Meski tidak mengetahui secara pasti kapan N mulai mengalami kekerasan, Darmi memastikan bahwa N dulunya tinggal di luar Bogor bersama ibu kandungnya.

Beberapa bulan lalu, N dibawa ke Parung, Bogor, oleh bapaknya dan tinggal bersama ibu tirinya.

"Dianya ngontrak udah lama, anaknya ini datang ke sini sekitar enam bulanan pas masuk kelas 1 SD aja," pungkasnya.

Pengakuan pelaku

Ayah N mengatakan korban yang rewel jadi alasan kekerasan tersebut.

"Pengakuan sementara dianiaya karena katanya sering rewel, itu saja sih alasan yang disampaikan si bapak, sering rewel makanya dilakukan penganiayaan itu," ungkap Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara

Walau sudah ditangkap, status pelaku kini masih sebagai saksi.

Polisi masih mendalami termasuk dengan mengumpulkan keterangan saksi untuk mengetahui sejauh mana penganiayaan yang diduga dilakukan oleh ayah kandung korban.

"Nanti setelah sudah terbuka, dua alat bukti sudah terpenuhi, dan memang mengarah kepada pelakunya adalah yang bersangkutan, kami naikkan statusnya menjadi tersangka," kata AKP Teguh Kumara.

Terkait narasi yang beredar di media sosial bahwa korban si anak kecil ini dipaksa mengamen sampai larut malam, menurut Teguh, hal itu sementara ini juga masih didalami.

"Nah kalau terkait dipaksa (mengamen) atau tidak, sementara ini masih kami dalami terkait informasi-informasi itu.

Karena masih mencari saksi-saksi yang bisa memperkuat informasi itu," ungkapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nasib Pilu N Bocah SD di Bogor: Disuruh Ayah Ngamen Hingga Tengah Malam, Dipukul Jika Setoran Kurang,

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved