Tahukah Anda

Apa yang Terjadi jika Tak Ada Tahun Kabisat? Berikut Penjelasaanya

Tahukah Anda bahwa, 29 Februari menjadi hari yang langka karena hanya berulang empat tahun sekali imbas status 2024 yang merupakan tahun kabisat.

Editor: Muliadi Gani
Foto: Istockphoto/mbbirdy
Ilustrasi. 29 Februari menjadi hari yang langka karena hanya berulang empat tahun sekali imbas status 2024 yang merupakan tahun kabisat. 

PROHABA.CO -  Tahukah Anda bahwa, 29 Februari menjadi hari yang langka karena hanya berulang empat tahun sekali imbas status 2024 yang merupakan tahun kabisat.

Ini terjadi imbas pembulatan durasi putaran Bumi mengelilingi Matahari.

Tahun kabisat adalah tahun yang habis dibagi empat dan habis dibagi 400.

Bumi sebenarnya memakan waktu sekitar 365 seperempat hari untuk menyelesaikan satu rotasi?

Setelah empat tahun, sisa jam tersebut menjadi satu hari penuh.

Pada tahun kabisat, kita menambahkan hari ekstra ini ke bulan Februari, menjadikannya 29 hari.

Dengan demikian, tahun kabisat membantu menjaga kalender 12 bulan tetap selaras dengan pergerakan Bumi mengelilingi matahari.

Lalu, apa yang terjadi jika tidak ada tahun kabisat?

Baca juga: Asal-usul Nama Bulan Dalam Kalender Masehi

Gagasan mengatasi ketertinggalan tahunan ini sudah ada sejak zaman Romawi kuno, ketika masyarakat mempunyai kalender dengan 355 hari yang didasarkan pada siklus dan fase bulan.

Mereka memperhatikan bahwa kalender mereka tidak sinkron dengan musim.

Jadi, mereka mulai menambahkan satu bulan tambahan, yang mereka sebut Mercedonius, setiap dua tahun untuk mengejar hari-hari yang hilang.

Pada tahun 45 SM, Kaisar Romawi Julius Caesar memperkenalkan kalender matahari berdasarkan kalender yang dikembangkan di Mesir.

Setiap empat tahun sekali, bulan Februari mendapat satu hari tambahan agar kalender tetap sejalan dengan perjalanan Bumi mengelilingi matahari.

Untuk menghormati Kaisar, sistem ini masih dikenal sebagai kalender Julian.

Namun, itu bukanlah perubahan terakhir.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved