Konflik Palestina vs Israel

2.000 Staf Medis di Gaza Utara Hadapi Kelaparan Sulit Dapat Makanan Untuk Sahur

Lebih dari 2.000 staf medis yang bekerja di rumah sakit di Gaza utara sangat membutuhkan makanan, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.

Editor: Muliadi Gani
Mohammed Abed/AFP
Awal pekan ini, bantuan internasional telah masuk ke Gaza melalui perbatasan di Rafah, Mesir. 

Ia membandingkannya dengan laporan dari Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas yang menunjukkan bahwa lebih dari 12.300 anak tewas di wilayah Palestina antara Oktober lalu dan akhir Februari tahun ini.

"Perang ini adalah perang terhadap anak-anak. Ini adalah perang terhadap masa kecil dan masa depan mereka," kata Lazzarini, sebagaimana dikutip dari AFP.

Perang Gaza ini dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurut Israel, serbuan Hamas itu mengakibatkan sekitar 1.160 orang tewas, sebagian besar warga sipil.

Pasukan Hamas juga dilaporkan menyandera sekitar 250 sandera, puluhan di antaranya dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu di bulan November.

Israel meyakini, sekitar 130 tawanan masih berada di Gaza, termasuk 32 orang yang diduga tewas.

Sementara itu, pengeboman dan serangan darat Israel telah menewaskan 31.184 warga Palestina di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

(Kompas.com)

Baca juga: Pasukan Israel Pukuli Jamaah Palestina Laksanakan Shalat Tarawih di Masjid Al-Aqsa

Baca juga: GEGER Warga Sebut Bantuan Makanan As ke Gaza Baunya Sudah Busuk

Baca juga: Pasukan Israel Tembaki Warga Palestina saat Antre Bantuan Makanan, 70 Orang Tewas

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2.000 Petugas Kesehatan di Gaza Utara Kesulitan Peroleh Makanan untuk Sahur", 

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved