Tahukah Anda

Mengapa Beberapa Memori Bisa Kita Ingat dalam Waktu Lama? Ini Penjelasannya

Otak manusia merupakan keajaiban biologis yang kompleks mengendalikan berbagai aspek kehidupan dan memberikan kemampuan unik untuk menyimpan ingatan

Editor: Muliadi Gani
iStockphoto
Ilustrasi bagaimana otak menyimpan memori dan informasi?(iStockphoto/iLexx) 

PROHABA.CO - Otak manusia merupakan keajaiban biologis yang kompleks mengendalikan berbagai aspek kehidupan dan memberikan kemampuan unik untuk menyimpan ingatan dan informasi.

Proses penyimpanan memori dalam otak telah menjadi subjek penelitian intensif dalam ilmu saraf dan psikologi kognitif. 

Memori (ingatan atau kenangan akan masa lalu) bisa menjadi misterius.

Bagaimana tidak, peristiwa kehidupan tertentu dapat dengan jelas kita ingat dalam pikiran, tak peduli berapa lama hal itu terjadi.

Sementara itu, peristiwa yang barusan terjadi malah sudah kabur dan sulit untuk diingat.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Science, mengungkapkan mengapa itu bisa terjadi.

Dikutip dari NBC, otak manusia dan mamalia lain memiliki sistem untuk memilih pengalaman hidup mana yang cukup penting untuk dimasukkan ke dalammemori jangka panjang dan mana yang akan dibiarkan hilang.

Hal itu terungkap setelah peneliti melakukan eksperimen terhadap tikus.

Baca juga: Bagaimana Otak Bekerja Saat Seseorang Melamun?

Dalam studinya, terungkap bahwa selama jam-jam terjaga, sel-sel di hipokampus otak memicu pola tertentu yang disebut “riak gelombang tajam” yang menandai pengalaman penting untuk dipindahkan ke penyimpanan memori jangka panjang selama tidur.

Meskipun penelitian itu dilakukan terhadap tikus, proses otak tertentu masih hampir sama dengan evolusi mamalia sehingga temuan ini dapat memberi tahu banyak hal tentang manusia.

Sebagai bagian dari penelitian, György Buzsáki, profesor ilmu saraf di NYU Langone bersama timnya memasukkan tikus ke dalam labirin dan memberikan ‘reward’ bagi mereka yang berhasil mencapainya.

Sementara itu, para peneliti memantau aktivitas sel-sel saraf melalui elektroda yang ditanamkan di otak hewan pengerat itu.

Peneliti mengamati bahwa ketika tikus berhenti untuk memakan makanannya, otak mereka memicu gelombang tajam yang diulangi sebanyak 20 kali.

Baca juga: Hasil Studi: Volume Otak Kawula Muda Lebih Besar

Baca juga: Elon Musk akan Segera Uji Coba Tanam Chip pada Otak Manusia

Pola di siang hari itu terulang kembali pada malam hari, memindahkan pengalaman tersebut ke dalam memori jangka panjang.

Selama tidur, pengalaman dari jam bangun yang dianggap penting kemudian diubah menjadi kenangan abadi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved