Kuliner
Ini Sembilan Sebutan Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-Bala, Ote-Ote, Hingga Nama Negara
Hal ini terlihat dari penamaan bakwan yang berasal dari bahasa Tionghoa yaitu “bak” yang berarti daging dan “wan” yang berarti bola.
Sejarah bakwan bisa masuk ke nusantara disebabkan adanya transaksi perdagangan, sehingga terjadi pertukaran budaya yang membuat beberapa jenis makanan ini lalu bercampur dan berkembang sesuai selera dan bahan-bahan lokal.
PROHABA.CO - Bakwan merupakan salah satu jenis gorengan yang digemari oleh masyarakat di Indonesia.
Bakwan yang kita kenal diolah dari adonan tepung terigu dan bumbu yang memiliki isian potongan sayur seperti kol, daun bawang, tauge, wortel, atau jagung.
Namun ada juga beberapa variasi bakwan yang menggunakan tambahan isian daging ayam, sapi, dan udang.
Biasanya bakwan disajikan sebagai kudapan dan sangat nikmat bila dinikmati selagi masih hangat bersama segelas kopi atau teh.
Tak jarang bakwan dijadikan pelengkap dalam berbagai sajian masakan seperti menjadi isian pada gado-gado dan lotek atau menjadi pendamping ketika menikmati nasi uduk, soto, atau pecal.
Tidak banyak yang tahu jika bakwan sebenarnya berasal dari Tiongkok.
Hal ini terlihat dari penamaan bakwan yang berasal dari bahasa Tionghoa yaitu “bak” yang berarti daging dan “wan” yang berarti bola.
Kata “bak” yang berarti daging ini memiliki kaitan dengan beberapa makanan lain dengan bahan atau isian yang sama, seperti bakso, bakpia, dan kacang.
Sejarah bakwan bisa masuk ke nusantara disebabkan adanya transaksi perdagangan, sehingga terjadi pertukaran budaya yang membuat beberapa jenis makanan ini lalu bercampur dan berkembang sesuai selera dan bahan-bahan lokal.
Hal ini pula yang menjadi alasan ada beberapa variasi sebutan bakwan yang berbeda di berbagai daerah di Indonesia.
Serupa tapi tak sama, berikut ragam sebutan bakwan yang dikenal masyarakat di berbagai daerah seperti dikutip dari Kompas.com:
Bala-Bala
Bala-Bala merupakan sebutan untuk bakwan yang biasa digunakan oleh masyarakat di Jawa Barat.
Kata bala-bala sendiri diambil dari bahasa Sunda yang artinya banyak sampah atau berantakan.
Hal ini merujuk pada isian sayur yang beragam pada adonan bala-bala serta bentuknya yang tidak teratur ketika digoreng.
Ote-ote
Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Jawa Timur, sajian bakwan dikenal dengan nama ote-ote.
Daerah yang mengenal sebutan ote-ote meliputi Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Blitar, Mojokerto, Lamongan dan masih banyak lagi.
Sajian ote-ote di Jawa Timur memiliki ciri khas yaitu memiliki bentuk bundar yang rapi pinggirannya dan diberi udang di tengahnya sehingga rasanya pun jadi makin gurih dan lezat.
Cara menikmati ote-ote khas Jawa Timur juga cukup unik yaitu dengan dicocol ke sambal petis.
Weci atau Heci
Bagi masyarakat di sekitar Malang, Lumajang, dan Madiun, bakwan dikenal dengan nama weci atau heci.
Meski sama-sama berada di wilayah Jawa Timur, masyarakat di tiga kota tersebut tidak menyebut bakwan dengan nama ote-ote.
Selain itu, weci atau heci biasanya hanya menggunakan isian sayur seperti bakwan pada umumnya.
Hongkong
Bukan nama kota, hongkong adalah sebutan untuk bakwan dengan isian sayur di wilayah Banyuwangi.
Sebagian masyarakat di Sidoarjo dan Situbondo juga mengenal bakwan dengan sebutan hongkong.
Pia-Pia
Masih di Jawa Timur, tepatnya di daerah Ponorogo, bakwan dikenal dengan nama pia-pia.
Sebutan pia-pia juga dikenal oleh sebagian masyarakat di Jawa Tengah, yaitu di daerah Blora dan Pati.
Badak
Di Semarang dan Pekalongan, sebutan badak tidak hanya merujuk ke satu jenis hewan.
Hal ini karena masyarakat juga menyebut badak untuk bakwan sayur yang renyah dan gurih.
Kandoang
Kandoang memiliki bentuk dan isian serupa ote-ote, karena bakwan jenis ini memiliki isian udang di dalamnya.
Sebutan kandoang bagi bakwan ini dikenal oleh masyarakat yang ada di daerah Kendari, Sulawesi Tenggara.
Bikang Doang
Bikang doang merupakan sebutan bakwan yang digunakan oleh masyarakat Makassar, Sulawesi Selatan.
Sama seperti kandoang di Kendari, sajian bikang doang juga menggunakan tambahan udang dalam adonannya.
Makao atau Macau
Masyarakat di Manado, Sulawesi Utara menyebut nama bakwan dengan sebutan makao atau macau.
Terdengar unik karena kata makao atau macau memang seperti sebutan untuk nama sebuah kota.
Selain di Manado, masyarakat di Kupang, Nusa Tenggara Timur menyebutkan bakwan dengan pelafalan yang sama. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote",
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News
Bakwan
Sebutan Lain Bakwan
Bala-Bala
Weci atau Heci
Hongkong
Pia-Pia
Badak
Kandoang
Bikang Doang
Makao atau Macau
Prohaba.co
Mantan KASAD Kini Jualan Bakso dan Soto di Cimahi, Begini Kata Dudung Abdurachman |
![]() |
---|
Perbedaan Rasa Antara Udang Laut dan Udang Air Tawar |
![]() |
---|
Pusat Kuliner di Pinggir Jalan Nasional Kawasan Meuria Paloh Lhokseumawe Mulai Beroperasi |
![]() |
---|
200 Peserta Ikut Lomba Toet Apam di Mutiara Timur Pidie, Gampong Mee Tanjong Usi Juara Pertama |
![]() |
---|
Pala, Rempah Khas Indonesia yang Sedapkan Aneka Kuliner |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.