Video

WOW, WNA Rusia 'Baku Hantam' dengan Polisi Israel di Kompleks Al-Asqa

Seorang kewarganegaraan Rusia diciduk setelah menyerang dan melukai polisi Israel.

Penulis: Redaksi | Editor: Fadil Mufty

PROHABA.CO -- Seorang kewarganegaraan Rusia diciduk setelah menyerang dan melukai polisi Israel.

Adapun saat kejadian pelaku menyebut nama Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dari dakwaan kantor kejaksaan pada Selasa (4/6/2024), pelaku diketahui bernama Murad Yashiv (30).

Akhir Mei lalu, ia mengunjungi Temple Mount, sebuah bukit di Yerusalem Syang dianggap suci oleh umat Yahudi, Kristen, dan Islam.

Kompleks ini mencakup Masjid Al-Aqsa yang diperebutkan Israel dan Palestina.

Yashiv mengatakan kepada polisi bahwa orang Yahudi sebenarnya tidak boleh memasuki kompleks tersebut.

Mendengar pernyataan itu, polisi Israel langsung membawa pelaku keluar karena dikhawatirkan mengganggu ketertiban.

Barang-barang milik Yashiv pun digeledah dan polisi Israel mengancam akan memulangkan pelaku ke Rusia.

Namun, pria berusia 30 tahun itu tampaknya tak terima dan meninju polisi tersebut hingga pingsan.

Sebelum kejadian, Yashiv sempat membawa-bawa nama Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Putin akan mengurus semua orang, dan saya akan mengurus pembantaian Anda," kata Yashiv, dikutip dari Jerusalem Post, Sabtu (8/6/2024).

Saat ini, pelaku masih ditahan sepanjang proses persidangan berlangsung.

Dalam dakwaan disebutkan bahwa Yashiv juga mengancam akan membunuh orang Israel yang jahat selama ditahan di dalam sel.

"Semua orang Rusia akan datang untuk membunuhmu di Israel," imbuhnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved