Dua Orang di Banjarmasin Tewas Usai Mabuk Kecubung, 39 Lainnya Dirawat di RSJ

Dua orang di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) diberitakan tewas usai mabuk kecubung.

Editor: Muliadi Gani
THINKSTOCK
Ilustrasi meninggal. Dua Orang di Banjarmasin Tewas Usai Mabuk Kecubung, 39 Lainnya Dirawat di RSJ 

PROHABA.CO -  Dua orang di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) diberitakan tewas usai mabuk kecubung.

Korban tersebut adalah seorang laki-laki dan wanita, yang nekat konsumsi campuran kecubung sehingga mengalami mabuk dan nyawanya tidak tertolong.

Kemudian, beberapa orang terlihat berdiri sempoyongan di tengah jalan, memaksa pengemudi motor dan mobil untuk memperlambat laju kendaraan mereka.

Dua warga Banjarmasin tewas setelah mengonsumsi kecubung yang dioplos dengan obat-obatan terlarang dan alkohol.

Mereka sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum selama beberapa hari, namun nyawanya tak tertolong.

Demikian disampaikan Direktur RSJ Sambang Lihum, Yuddy Riswandhy, Selasa (9/7/2024).

"Pasien laki-laki meninggal dunia pada Jumat tanggal 5 Juli 2024 dan yang wanita Selasa pagi tanggal 9 Juli 2024," katanya, dilansir Kompas.com.

Selain dua korban tewas, puluhan orang lainnya yang diduga mabuk kecubung menjalani perawatan di RSJ Sambang Lihum.

Baca juga: Dua Pelaku Narkotika Jenis Ganja Diamankan Satres Narkoba Polres Aceh Selatan

Total, ada 39 pasien yang diduga mengonsumsi racikan kecubung dan menjalani perawatan.

"Total pasien yang ditangani berjumlah 39," kata Humas RSJ Sambang Lihum, Harmanto Sali.

Adapun mereka yang menjalani perawatan karena diduga mabuk kecubung berusia rata-rata 20 hingga 30 tahun.

Sementara untuk kondisi pasien bervariasi.

Tanaman kecubung yang dapat memberikan efek halusinasi dan mabuk
Tanaman kecubung yang dapat memberikan efek halusinasi dan mabuk jika dikonsumsi secara langsung. (Sumber: Kompas.com)

Ada yang sudah akut, sedang, serta sudah dalam proses pemulihan.

"Namun semua masih belum bisa diajak komunikasi.

Sebab penjelasan mereka masih bisa berubah-ubah karena masih ada efek halusinasinya," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved