Tahukah Anda

Apakah di Luar Angkasa Ada Atas dan Bawah, Ini Penjelasannya

Stasiun Luar Angkasa Internasional dan Tiangong terletak sangat dekat dengan gravitasi Bumi, sekitar 400 Km di atas permukaan.

Editor: Muliadi Gani
NASA
Foto di atas diambil pada 31 Agustus 2022, oleh seorang astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Menunjukkan Topan Hinnamnor berbelok ke utara dan menjauh dari pulau Taiwan. - Berikut penjelasan tentang Topan Hinnamnor yang melanda Korea Selatan. 

Akibatnya, di orbit, kita tidak bisa merasakan naik turunnya gravitasi.

Namun, itu tidak berarti semua arah harus sama.

Tubuh kita menggunakan kapasitas telinga bagian dalam untuk merasakan gravitasi dan percepatan, dan mata yang mencatat lokasi kita relatif terhadap hal-hal lain untuk orientasi.

Baca juga: Benda Luar Angkasa Jatuh dan Tembusi Atap Rumah Warga, NASA Terpaksa Turun Tangan

Baca juga: Pertama Kali, Parker Solar Probe Pesawat Luar Angkasa Berhasil Sentuh Matahari

Kita mengalami mabuk perjalanan atau sindrom adaptasi ruang ketika keduanya saling bertentangan, tetapi fakta bahwa mata juga memberikan orientasi berarti memungkinkan kita untuk menentukan arah atas dan bawah kita sendiri. Jadi, kita mungkin tidak merasakannya, tetapi kita dapat melihatnya.

Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan mengarahkan semua hal di dalam stasiun luar angkasa dengan cara yang sama.

Misalnya, ISS dirancang sedemikian rupa sehingga sebagian besar lampu datang dari satu arah, yang kemudian menjadi langit-langit, sementara yang berlawanan adalah lantai.

Cara kedua untuk menciptakan arah atas dan bawah adalah melalui cara eksternal.

Menggunakan Matahari atau bintang sebagai orientasi akan cukup sulit, sedangkan menggunakan Bumi jauh lebih mudah.

Seperti Bulan, ISS selalu menghadap Bumi dengan wajah yang sama.

Sama seperti Bulan, ini tidak berarti ISS tidak berputar. Sebaliknya, ISS berotasi dengan periode yang sama saat mengorbit.

Karena lebih dekat ke Bumi daripada satelit alami kita, orbitnya jauh lebih pendek, jadi perputarannya lebih cepat.

Ada beberapa keuntungan dari hal ini. Selain menawarkan konsistensi bagi para astronot, pemancar radio tidak perlu banyak bergerak relatif terhadap bagian stasiun lainnya.

Selain itu, gaya gravitasi yang sama yang menyebabkan bulan tetap menghadap planetnya juga berlaku untuk satelit buatan.

(kompas.com)

Baca juga: Luna-25 Pesawat Ruang Angkasa Milik Rusia Mulai Masuki Orbit Bulan

Baca juga: SpaceX Tempatkan 40 Satelit Berbasis Ruang Angkasa OneWeb ke Orbit

Baca juga: Apa Itu Teleskop Luar Angkasa James Webb? Simak Fitur Kegunaannya Berikut Ini

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apakah Ada Atas dan Bawah di Luar Angkasa?", 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved