Kabinet Merah Putih

Lima Aktivis 98 Dilantik Jadi Wamen di Kabinet Merah Putih, Ini Profil dan Sepak Terjang Mereka

Sebanyak 55 wakil menteri (wamen) di Kabinet Merah Putih sudah dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2024).

Editor: Jamaluddin
YOUTUBE SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Prabowo Subianto melantik para wakil menteri (wamen) Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Senin (21/10/2024). YOUTUBE SEKRETARIAT PRESIDEN 

Di antara 55 wamen yang dilantik itu, ada lima orang yang merupakan aktivis 1998. 

PROHABA.CO, JAKARTA – Sebanyak 55 wakil menteri (wamen) di Kabinet Merah Putih sudah dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Senin (21/10/2024).

Pelantikan ini berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 73/M/2024 tentang Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029. 

Di antara 55 wamen yang dilantik itu, ada lima orang yang merupakan aktivis 1998. 

Mereka adalah Nezar Patria yang dilantik sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Digital; Agus Jabo Priyono sebagai Wakil Menteri Sosial; Fahri Hamzah sebagai Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman;  Faisol Riza sebagai Wakil Menteri Perindustrian; serta  Mugiyanto sebagai Wakil Menteri Hak Asasi Manusia.

Berikut profil kelima wamen yang merupakan aktivis 1998 dan sepak terjang mereka seperti dikutip dari Tribunnews.com:

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria

Nezar Patria lahir di Sigli (Pidie), Aceh pada 5 Oktober 1970.

Nezar menempuh pendidikan S1 di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM), S2 Hubungan Internasional di London School of Economics and Political Sciene (LSE), Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (ITB), ASEAN MBA di Graduate School of Business University Sains Malaysia, serta S3 Komunikasi di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. 

Dulu, Nezar Patria dikenal sebagai salah satu aktivis gerakan Reformasi 1998.

Saat itu, Nezar menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID).

Ia juga merupakan salah satu aktivis yang diculik pada masa Orde Baru.

Pasca-Reformasi, Nezar berkecimpung di dunia jurnalistik, di antaranya di Tempo hingga The Jakarta Post.

Setelah itu, Nezar ditunjuk sebagai Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia (2020-2022), Komisaris Komisaris Utama PT Dapensi Trio Usaha (2021-2022), Staf Khusus V Menteri BUMN (2022-2023), dan Wakil Menteri BUMN (2023).

Lalu, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (2023-2024), serta sekarang Nezar Patria menjabat sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Digital di Kabinet Merah Putih.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved