Kandidat Ajudan Presiden Prabowo
4 Nama Diajukan Jadi Calon Ajudan Presiden Prabowo, Bagaimana Rekam Jejak Mereka? Simak Ulasannnya
Saat ini sudah ada empat nama yang diusulkan untuk menjadi calon ajudan Presiden RI, Prabowo Subianto.
Calon yang terpilih nantinya akan menggantikan ajudan Prabowo selama ini yaitu Mayor Teddy Indra Wijaya yang sudah diangkat sebagai Sekretaris Kabinet Merah Putih..
PROHABA.CO - Saat ini sudah ada empat nama yang diusulkan untuk menjadi calon ajudan Presiden RI, Prabowo Subianto.
Calon yang terpilih nantinya akan menggantikan ajudan Prabowo selama ini yaitu Mayor Teddy Indra Wijaya.
Seperti diketahui, Presiden Prabowo bakal dibantu ajudan baru setelah Mayor Teddy diangkat sebagai Sekretaris Kabinet Merah Putih.
Keempat nama yang diusulkan sebagai ajudan Prabowo adalah:
- Kolonel (Inf) Wahyo Yuniartoto dari matra TNI AD
- Komandan KRI Sultan Hasanuddin-366, Letkol Laut (P) Romi Habe Putra dari TNI AL
- Dari TNI AU, nama penerbang pesawat tempur Sukhoi, Letkol (Pnb) Anton Palaguna diajukan sebagai kandidat ajudan Prabowo
- Sedangkan dari Polri, ada nama Sekretaris Pribadi (Sekpri) Kapolri, Kombes Ahrie Sonta Nasution.
Keempat nama kandidat itu pun sudah diserahkan ke Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres) untuk diseleksi menjadi ajudan Presiden Prabowo.
Rekam Jejak Empat Calon Ajudan Prabowo
Lantas, seperti apa rekam jejak mereka?
Simak ulasan berikut ini yang dirangkum dari berbagai sumber seperti dikutip dari Tribun-Timur.com:
Kolonel (Inf) Wahyo Yuniartoto
Kolonel (Inf) Wahyo Yuniartoto merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 2001.
Dia merupakan perwira TNI AD kelahiran Purbalingga, 18 Juni 1979 atau saat ini berusia 45 tahun.
Karier Wahyo di dunia militer berawal ketika ia menjabat sebagai Perwira Pertama Pussenif.
Lalu, Wahyo berkiprah di Grup 1 Kopassus dan menjadi Perwira Pertama Kopassus hingga Perwira Seksi Intelijen Grup 1 Kopassus.
Kemudian, ia pun berpindah ke Grup 2 Kopassus dan dimulai sebagai Kepala Seksi Intelijen hingga dipercaya menjadi Dandenma Grup 2 Kopassus.
Selanjutnya, pada tahun 2015, Wahyo ditunjuk untuk menjadi Ketua Tim Pelatih Sekolah Raider di Pusdiklatpassus Kopassus.
Wahyo lantas naik pangkat dan dipercaya menjadi Komandan Batalyon 14 Grup 1 Kopassus pada tahun 2017.
Dia juga sempat menjadi Komandan Kodim 0703/Cilacap pada tahun 2018.
Dua tahun berselang, Wahyo ditunjuk menjadi Ketua Tim Pelatih Rindam XVIII/Kasuari.
Wahyo pun kembali bergabung ke Grup 2 Kopassus pada tahun 2021 dengan menjabat sebagai Komandan Grup.
Pada tahun lalu, Wahyo dipercaya menjadi Asisten Operasi Kopassus.
Kini, dia menjabat sebagai Komandan Grup 2 Kopassus.
Letkol Laut (P) Romi Habe Putra
Rekam jejak Letkol Laut (P) Romi Habe Putra tidak tersebar banyak di dunia maya.
Dia pernah tercatat sebagai Komandan KRI Wiratno (WIR)-379 pada 2020 lalu.
Rekam jejak Letkol Laut (P) Romi Habe Putra tidak tersebar banyak di dunia maya.
Dia pernah tercatat sebagai Komandan KRI Wiratno (WIR)-379 pada 2020 lalu.
Dikutip dari tni.mil.id, kemudian Romi menjabat sebagai Komandan KRI Sultan Hasanuddin-366 pada 23 September 2024,
Ia dilantik oleh Komandan Satuan Kapal Eskorta (Dansatkor) Koarmada II, Kolonel Laut (P) Rafael Dwinatu.
Romi merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 2002.
Dia sebelumnya merupakan Komanda KRI Sultan Hasanuddin-366/Satkoarmada II dan kini bertugas di Sopsal.
Pria kelahiran tahun 1981 ini sudah menyelesaikan pendidikan Spesialisasi Perwira Pelaut pada 2009.
Setelah itu, dia mengikuti pendidikan setingkat Diklapa di Internasional Maritime Officers Course, USA, pada tahun 2013.
Letkol Laut (P) Romi Habe Putra (TN 7) meraih predikat sebagai lulusan terbaik pada Penutupan Pendidikan Kematraan 3 TNI AL Angkatan Ke-12 TA 2023.
Dikmatra-3 yang berlangsung di Gedung Auditorium Jos Soedarso, Cipulir, Jakarta Selatan, itu diikuti oleh 23 siswa.
Romi mengikuti Dikmatra-2 tahun 2015 dan Australian Command Staff College tahun 2018.
Setelah itu, Romi mengikuti Dikmatra-3 TNI AL Angkatan 12 dengan predikat lulusan terbaik.
Selain itu, Romi mengikuti pendidikan pengembangan spesialis.
Dia juga pernah mengikuti QPR & Maintenance Nav Equipt, Operator/On Board Level Maintenance dan Operator Interrogator Trans. CRS, Prancis pada 2007.
Selanjutnya, pria kelahiran Bangkinang tersebut mengikuti Basic Training, STCW Table 2008.
Di tahun yang sama, Romi juga mengikuti kursus lain seperti Helicopter Landing Officer & Firefighting Course, Tacticos on Board Refresher Training, Tetral Officer & Operators Training, dan Exocet MM40 ITL 70A B2 Shipofficer di Belanda.
Pada 2011, dia mengikuti kursus perwira peperangan PWO dengan predikat lulusan terbaik.
Lima tahun setelah itu, Romi mengikuti Maritime Operations Law Course di Australia.
Dalam perjalanan kariernya, Romi pernah mendapat penghargaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2016 dalam pemberantasan illegal fishing.
Pasukannya menjadi yang terbanyak menangkap kapal ikan asing ilegal (KRI Sura-802).
Selain dalam negeri, Romi juga kerap mendapat penugasan ke luar negeri.
Dia pernah ditugaskan di Belanda, Jerman, dan Prancis pada 2007 untuk tugas factory training Korvet Sigma.
Kemudian, bertugas di Teluk Aden Somalia pada 2011 sebagai Liasion Officer CTF 151.
Pada 2014, Romi bertugas di Inggris sebagai Cawak Kapal MRLF.
Empat tahun setelah itu, Romi mendapat tugas belajar Sesko Angkatan sekaligus S-2 di ANU pada 2018 di Australia.
Letkol (Pnb) Anton Palaguna
Letkol (Pnb) Anton Palaguna punya peran penting dalam penerbangan di TNI AU.
Di TNI AU, Anton Palaguna bertugas sebagai instruktur penerbang pesawai Sukhoi.
Letkol (Pnb) Anton Palaguna ternyata bertugas di Skadron Udara 11 Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin Makassar di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Ia merupakan penerbang pesawat tempur Sukhoi 27/30 TNI Angkatan Udara (AU) Wing Udara 5.
Letkol (Pnb) Anton Palaguna diketahui berasal dari Kota Kendari.
Pria yang lulus di Akademi Angkatan Udara tahun 1997 itu merupakan alumnus Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 9 Kendari angkatan pertama tahun 1994.
Setelah lulus dari SMP, Anton melanjutkan studi di SMAN 1 Kendari.
Saat masih SMA, Anton pun mendapatkan banyak prestasi di bidang pendidikan.
Terbukti, ia pernah menjadi putra daerah yang mewakili Sultra sebagai siswa teladan ke tingkat nasional pada tahun 1996.
Tidak hanya itu, ia pun dipercaya menjadi Ketua OSIS SMAN 1 Kendari pada masanya.
Anton Pallaguna predikat summa cumlaude dan menjadi lulusan terbaik Program Doktor Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (Unhas).
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2000 itu, sempurna yaitu 4,00.
Anton diwisuda pada 11 Juli 2024.
Pencapaian tersebut diraih setelah melalui yudisium dan prosesi wisuda yang diadakan di Gedung Baruga Andi Pangeran Pettarani, Kampus Unhas, Makassar, pada Rabu (10/7/2024).
Kolonel (Pnb) Dr Anton Pallaguna menyelesaikan disertasinya dengan judul “Strategi Suplai Energi Untuk Konflik Terbatas: Studi Kasus Skenario Konflik Menghadapi Ancaman Potensial dari Utara dalam mempertahankan Laut Natuna Utara pada tahun 2030.”
Keberhasilannya dalam menyelesaikan program doktor diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para prajurit TNI AU untuk terus mengembangkan kemampuan diri guna mewujudkan tekad Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI M Tonny Harjono SE MM menjadikan TNI AU yang AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, Humanis).
Kombes Pol Ahrie Sonta Nasution
Dikutip dari laman Polri, Kombes Ahrie Sonta Nasution merupakan pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, pada tahun 1981.
Dia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1981 dan bertugas sekarang sebagai Sekretaris Pribadi (Sekpri) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Nama Ahrie Sonta pun semakin dikenal karena aktif di media sosial khususnya X lewat akun miliknya, @ahriesonta.
Ahrie Sonta begitu banyak membantu menuntaskan masalah yang dialami netizen seperti kasus-kasus viral di X.
Kebanyakan, ketika ada suatu kasus viral, maka akun X milik Ahrie Sonta biasanya ditautkan.
Bahkan, Ahrie Sonta kerap membalas aduan dari netizen tersebut.
Ahrie Sonta merupakan lulusan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada tahun 2008.
Kemudian, dia melanjutkan pendidikan di Dikjur Pamen SDM Polri pada tahun 2015 dan Sespimen Polri tiga tahun kemudian.
Dia juga sempat menempuh pendidikan seperti Politie Academy Apeldoorn di Belanda (2007), Strategic Crime Science Analysis (2007), Crime Scene Analysis by Visual Comparison Munster di Jerman (2007), Joint Special Operation University di Amerika Serikat (2015-2016), dan Nanang Techonological University (NTU) di Singapura (2017).
Selama berkarier di Korps Bhayangkara, deretan kasus pernah diselesaikan oleh Ahrie Sonta.
Contohnya, ketika menjabat sebagai Kanit Subdit 2 Ditresnarkoba Metro Jaya pada tahun 2018, dia berhasil mengungkap kasus peredaran narkotika seberat 100 kilogram.
Ahrie Sonta juga sempat terlibat dalam membongkar operasi sindikat narkoba asal Taiwan dengan menyita barang bukti narkotika seberat 1,6 ton.
Tak cuma itu, dia juga sempat terlibat dalam penangkapan buronan kelas kakap kasus korupsi, Djoko Candra, pada tahun 2020.
Saat itu, Ahrie Sonta terlihat bersama Komjen Listyo Sigit Prabowo yang masih menjabat Kabareskrim Polri dan Ferdy Sambo yang saat itu masih menjabat sebagai Dirtipidum Bareskrim Polri. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Adu Kehebatan 4 Calon Ajudan Presiden Prabowo, Kopassus hingga Infanteri, Satu Polisi Pangkat Kombes,
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.