Bocah Tenggelam

Bocah Tenggelam di Krueng Pase Aceh Utara Sudah Sembilan Hari Belum Ditemukan, Warga Masih Mencari 

Farhat (5), bocah asal Desa Meunasah Mesjid, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, yang tenggelam di Sungai Krueng Pase, sudah 9 hari belum ditemukan

Editor: Jamaluddin
FOTO KIRIMAN HAMDANI
PENCARIAN BOCAH TENGGELAM - Pencarian Farhat (5), bocah asal Desa Meunasah Mesjid, Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara, yang tenggelam di Krueng Pase, Aceh Utara, terus dilakukan warga dan terus berlanjut hingga Minggu (23/2/2025) yang sudah memasuki hari kesembilan. 

Pencarian bocah tersebut masih berlangsung, dan keluarga serta warga berharap agar Farhat dapat segera ditemukan.

Diberitakan sebelumnya, bocah bernama Farhat (5), asal Desa Gampong Mesjid, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara dilaporkan tenggelam setelah terbawa arus sungai Krueng Pase, Aceh Utara, pada Sabtu (15/2/2025) sekitar pukul 17.30 WIB. 

Peristiwa tragis ini terjadi saat Farhat sedang mandi bersama teman-temannya di bantaran sungai kawasan Gampong Mesjid, Kecamatan Syamtalira Aron.

Menurut keterangan saksi, korban yang belum bisa berenang mandi terlalu jauh ke tengah sungai. 

Arus sungai yang cukup deras, terutama setelah hujan lebat sebelumnya, membuat korban terseret dan kemudian tenggelam. 

Kakak korban, Alfin (10), yang melihat adiknya tenggelam, berusaha menolong dengan mengangkat korban dari dalam air. 

Namun, karena arus yang sangat kuat, Alfin kesulitan dan tak bisa menyelamatkan Farhat.

Irfan (9), teman Alfin juga berusaha membantu, tapi upaya mereka gagal, dan korban akhirnya tenggelam terbawa arus sungai. 

Setelah melihat korban tidak muncul lagi ke permukaan, Alfin segera berlari pulang untuk memberitahukan kejadian tersebut kepada orang tuanya.

Kapolsek Syamtalira Aron, Iptu Nurdin, langsung mendatangi lokasi kejadian dan menghubungi Tim SAR Aceh Utara untuk melakukan pencarian. 

Hingga berita ini diturunkan, korban masih belum ditemukan. 

Pencarian terus dilakukan, dan pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas di dekat sungai, terutama di musim hujan, karena arusnya kuat dan sangat berbahaya.

Kejadian ini, tambahnya, menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan orang dewasa terhadap anak-anak, terutama saat mereka berada di dekat perairan. (Serambinews.com/Jafaruddin)

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved