Berita Kriminal

Satpam Duel dengan Oknum Polisi Sampai Tangan Cacat di Lombok Tengah

Seorang Satpam inisial LAD terlibat duel dengan anggota polisi berinisial Aipda LS di depan Puskesmas Sengkol,Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah

Editor: Muliadi Gani
Tribun Timur
ILUSTRASI KEKERASAN POLISI - Seorang satpam asal Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) berinisial LAD mengalami cacat permanen setelah berkelahi dengan Aipda LS, polisi anggota Polsek Praya Barat di depan Puskesmas Sengkol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, pada Sabtu (8/2/2025). Terbaru, ditemukan perbedaan antara keterangan polisi dan satpam soal penyebab perkelahian. 

Pasalnya, lanjut Aipda LS, jika tidak melakukan perlawanan, justru dirinya yang akan terbunuh.

Aipda LS juga mengklarifikasi pernyataan LAD tentang dia yang datang secara jantan menghadapi dirinya seorang diri adalah tidak benar, karena sebenarnya LAD datang bersama 3 orang temannya. 

Menurut Aipda LS, pertemuan di depan Puskesmas Sengkol antara dirinya dengan LAD saat itu yaitu dalam rangka menangkap bandar narkoba asal Mataram. 

Dalam hal ini, LAD berperan sebagai spionase atau informan yang melaporkan bahwa akan ada transaksi narkoba di depan Puskesmas Sengkol.

"Dia bilang bahwa ada bandar sabu nanti kita ketemu di sana.

Sehingga saya berpikir ndak mungkin LAD yang duluan datang ke sana, pasti bandarnya.

Setelah saya nyampe duluan, dia baru nyampe.

Ada sabu katanya, langsung kemudian acungkan senjata," beber Aipda LS.

Di sisi lain, LAD mengungkapkan bahwa ia mendatangi Aipda LS lantaran tidak terima istrinya diganggu.

Bahkan mengarah pada dugaan pelecehan. 

"Dia pengen (suka) sama istri saya. Malahan dia memprovokasi istri saya," kata LAD, Sabtu (8/3/2025).

Baca juga: Modus Numpang Menginap di Rumah Teman, Satpam Mal Bunuh Driver Ojol di Bekasi, Gasak Harta Korban

Malam sebelum insiden perkelahian, Aipda LS diduga mengganggu istri LAD karena mengira LAD sedang pergi kerja, piket sebagai satpam di Kuta Mandalika.

Namun waktu itu, rupanya LAD masih berada di rumah. 

LAD mengatakan bahwa Aipda LS sering sekali menelepon istrinya, bahkan diduga pernah menarik baju istrinya saat transaksi utang piutang.

Tetapi sang istri berhasil menghindar.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved