Presiden Baru Suriah

Abu Mohammed al-Julani Presiden Baru Suriah, Ini Profil dan Janjinya pada Masyarakat

Setelah dikuasai oleh regime diktator Bashar al-Assad selama lebih dari 20 tahun, kini Abu Muhammad al-Julani menjabat sebagai presiden di Suriah.

Penulis: Cut Bintu Jabbabirah | Editor: Jamaluddin
Channel YouTube Sobat Campus
ABU MPHAMMED AL JULANI - Hasil tangkap layar di Channel YouTube Sobat Campus yang memperlihatkan Presiden Suriah, Abu Mohammad al-Julani. Ia menjadi presiden baru negara itu setelah diktator Bashar al-Assad yang berkuasa lebih dari 20 tahun di Suriah berhasil digulingkan. 

Abu Mohammed Al-Julani juga menggatakan, siapa pun yang terlibat dalam penyiksaan atau pembunuhan tahanan selama pemerintahan presiden yang digulingkan Bashar al-Assad akan diburu dan tak akan diberikan ampunan.

PROHABA.CO - Mantan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, mulai memimpin Suriah pada tahun 2000.

Ia merupakan putra dari Hafez al-Assad yang menjabat sebagai Presiden Suriah pada tahun 1971 sampai 2000. 

Setelah Hafez meninggal, Bashar al-Assad mulai mengambil alih kepemimpinan ayahnya Hafez al-Assad sejak tahun 2000 sampai masa digulingkan pemerintahannya pada 8 Desember 2024 lalu.

Dalam masa kepemimpinan Bashar al-Assad, banyak hal yang terjadi di Suriah.

Mulai dari kebebasan rakyat untuk bersuara atau melakukan demonstrasi dihilangkan, antikritik terhadap pemerintah, perang saudara, anak-anak Suriah yang ditangkap dan disiksa oleh kelompok rezime di Kota Daraa, Suriah, hingga penghilangan masyarakat Suriah.

Karena itulah, akhirnya terbentuk kelompok-kelompok ekstremis di Suriah seperti Islamic State (ISIS), tatanan internasional yang tidak baik secara geopolitik maupun moral, serta adanya catatan panjang kekejaman terhadap kemanusiaan.

Setelah kepemerintahan diktator Bashar al-Assad berhasil digulingkan, kini Abu Mohammed al-Julani yang memiliki nama asli Ahmed Hussein al-Sharaa terpilih menjadi Presiden Suriah pada 29 Januari 2025 lalu. 

Abu Mohammed al-Julani kini menjabat sebagai presiden pada pemerintahan transisi Suriah.

Dilansir dari Aljazeera, Abu Mohammed al-Julani adalah pemimpin Hayat Tahrir al-Sham atau HTS, kelompok yang sudah menjadi kekuatan oposisi bersenjata paling kuat di Suriah.

Sebagai pendiri HTS, al-Julani sudah berusaha selama hampir satu dekade untuk memisahkan diri dari angkatan bersenjata lain dan fokus pada operasi transnasional, serta beralih fokus untuk menciptakan 'Republik Islam' di Suriah.

Sejak 2016, al-Julani sudah memposisikan diri dan kelompoknya sebagai penjaga yang kredibel dari Suriah yang terbebas dari al-Assad yang secara brutal menekan pemberontakan rakyat selama musim semi Arab pada tahun 2011 yang menyebabkan perang terus berlangsung sejak saat itu.

HTS menjalankan pemerintahan Provinsi Idlib melalui Pemerintahan Keselamatan Suriah yang didirikan pada tahun 2017 untuk menyediakan layanan sipil, pendidikan, layanan kesehatan, peradilan, dan infrastruktur, serta mengelola keuangan dan penyaluran bantuan.

Namun, HTS juga memerintah dengan tangan besi dan tidak menoleransi perbedaan pendapat, menurut aktivis, laporan berita, dan pemantau lokal.

Organisasi jurnalisme independen Syria Direct melaporkan bahwa HTS berada di balik penghilangan aktivis dan sudah menembakkan peluru tajam ke arah pengunjuk rasa yang menuduh kelompok tersebut menolak memberikan layanan kepada masyarakat yang menentangnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved