Presiden Baru Suriah

Abu Mohammed al-Julani Presiden Baru Suriah, Ini Profil dan Janjinya pada Masyarakat

Setelah dikuasai oleh regime diktator Bashar al-Assad selama lebih dari 20 tahun, kini Abu Muhammad al-Julani menjabat sebagai presiden di Suriah.

Penulis: Cut Bintu Jabbabirah | Editor: Jamaluddin
Channel YouTube Sobat Campus
ABU MPHAMMED AL JULANI - Hasil tangkap layar di Channel YouTube Sobat Campus yang memperlihatkan Presiden Suriah, Abu Mohammad al-Julani. Ia menjadi presiden baru negara itu setelah diktator Bashar al-Assad yang berkuasa lebih dari 20 tahun di Suriah berhasil digulingkan. 

Abu Mohammed al-Julani lahir pada tahun 1982 di Riyadh, Arab Saudi, tempat ayahnya bekerja sebagai insinyur perminyakan.

Keluarganya kembali ke Suriah pada tahun 1989 dan menetap di dekat Damaskus.

Tidak banyak yang diketahui tentang masa tinggalnya di Damaskus sebelum ia pindah ke Irak pada tahun 2003, tempat ia bergabung dengan al-Qaeda di Irak sebagai bagian dari perlawanan terhadap invasi Amerika Serikat pada tahun yang sama.

Abu Mohammed al-Julani ditangkap oleh pasukan AS di Irak pada tahun 2006 dan ditahan selama lima tahun.

Al-Julani kemudian ditugaskan untuk mendirikan cabang al-Qaeda di Suriah, Front al-Nusra, yang memperluas pengaruhnya di wilayah yang dikuasai oposisi, terutama Idlib.

Dilansir dari Aljazeera, Abu Mohammed al-Julani mengatakan bahwa rakyat Suriah adalah 'pemilik sah' negara tersebut setelah Presiden Bashar al-Assad digulingkan, dan menyatakan bahwa 'sejarah baru' sudah ditulis untuk seluruh Timur Tengah.

Abu Mohammed Al-Julani juga menggatakan, siapa pun yang terlibat dalam penyiksaan atau pembunuhan tahanan selama pemerintahan presiden yang digulingkan Bashar al-Assad akan diburu dan tak akan diberikan ampunan.

Al-Julani yang juga merupakan kelompok afiliasi al-Qaeda, kini menjadi kekuatan paling kuat di negara tersebut.

Ia harus menyeimbangkan tuntutan keadilan dari para korban dengan kebutuhan untuk mencegah kekerasan dan mengamankan bantuan internasional.

Abu Mohammed Al-Julani juga mengatakan ia bermaksud membawa kembali jutaan pengungsi Suriah, menciptakan persatuan dan menyediakan layanan dasar, tapi pembangunan kembali akan menjadi hal yang sulit. (Penulis adalah mahasiswa internship dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala)

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved