Ekonomi Kreatif
Dukung Ekonomi Kreatif, USK dan 4 Kampus di Indonesia Jalin Kerja Sama Hexahelix dengan Kemenekraf
Universitas Syiah Kuala (USK) bersama empat kampus di Indonesia lainnya menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Ekonomi Kreatif.
Penulis: Amelia Puspa Trinanda | Editor: Jamaluddin
Dalam kolaborasi strategis ini, USK bergabung bersama Telkom University, UIN Ar-Raniry, Universitas Katolik Parahyangan, dan Universitas Kebangsaan untuk menjalin kerja sama Hexahelix dengan Kemenekraf
PROHABA.CO, BANDA ACEH - Universitas Syiah Kuala atau USK bersama empat kampus lain di Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia atau Kemenekraf.
Kolaborasi ini menjadi bagian dari model pengembangan ekonomi kreatif berbasis Hexahelix yang melibatkan enam elemen utama yaitu pemerintah, akademisi, industri, komunitas, media, dan lembaga keuangan.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh para rektor dan Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, di kantor Kemenekraf, Autograph Tower, Jakarta Pusat, pada Selasa (20/5/2025).
Dalam kolaborasi strategis ini, USK bergabung bersama Telkom University, UIN Ar-Raniry, Universitas Katolik Parahyangan, dan Universitas Kebangsaan untuk menjalin kerja sama Hexahelix dengan Kemenekraf dalam mendukung ekosistem ekonomi kreatif.
Kelima perguruan tinggi ini akan berperan aktif dalam mendukung ekosistem ekonomi kreatif di tingkat lokal maupun nasional melalui pendidikan, riset, dan kolaborasi lintas sektor.
Rektor USK, Prof Dr Ir Marwan, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian Ekonomi Kreatif atau Kemenekraf dalam menjadikan USK sebagai bagian dari kerja sama strategis pengembangan ekonomi kreatif berbasis Hexahelix.
Prof Marwan menjelaskan, USK sudah lama menunjukkan komitmennya terhadap ekonomi kreatif melalui berbagai program kewirausahaan.
Sejumlah program studi (prodi) di USK bahkan sudah mengintegrasikan materi kewirausahaan ke dalam kurikulum mereka.
Prodi itu, antara lain, Program Studi Arsitektur, Ilmu Komunikasi, Manajemen, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Tata Boga dan Tata Busana, Informatika, Kecerdasan Buatan, serta program terbaru Bisnis Digital dan inovasi sosial berbasis nilam Aceh.
Lebih lanjut, Rektor menegaskan bahwa USK memiliki jejaring kemitraan nasional dan global yang memungkinkan perluasan kolaborasi lintas sektor dalam ekosistem ekonomi kreatif.
“USK juga memiliki jejaring kemitraan nasional dan global yang dapat berperan memperluas kolaborasi Hexahelix ekonomi kreatif,” ungkapnya, dikutip dari Serambinews.com pada Jumat (23/5/2025).
Dalam pandangan Rektor USK, Aceh merupakan wilayah yang sangat potensial untuk pengembangan sektor ekonomi kreatif.
Karena itu, Aceh kini sudah ditetapkan sebagai salah satu daerah prioritas nasional dalam inisiatif ekonomi kreatif oleh pemerintah pusat.
“USK dengan sumber daya yang ada baik dosen, mahasiswa, riset, dan inovasi--dapat berkontribusi untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Aceh dan juga di tingkat nasional.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.