Keutamaan Hari Arafah

Hari Arafah Miliki Banyak Keutamaan, Berikut Amalan yang Bisa Dikerjakan pada Hari Istimewa Ini 

Hari Arafah adalah hari kesembilan dalam bulan Zulhijjah dan merupakan hari kedua dalam prosesi pelaksanaan ibadah haji.

Editor: Jamaluddin
ISTIMEWA
PIMPINAN RAUDHATUL QUR’AN - Pimpinan Dayah Raudhatul Qur’an, Tungkop, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Dr Tgk H Sulfanwandi Hasan MA. Tgk Sulfanwandi menjelaskan tentang rahasia dan keagungan Hari Arafah dan haji mabrur. 

Dalam riwayat sahih Bukhari Muslim dikatakan bahwa Umar bin Khattab ra, seorang Yahudi berkata kepadanya: “Wahai Amirul Mukminin, ada sebuah ayat dari kitabmu yang engkau baca. 

Seandainya ayat itu diturunkan kepada kami, orang-orang Yahudi, niscaya kami menjadikan hari itu sebagai hari raya.” 

Umar bertanya: “Ayat yang mana?” 

Dia berkata: “Pada hari ini sudah Kusempurnakan bagimu agamamu, dan telah Kucukupkan nikmat-Ku kepadamu, dan telah Kuridhai Islam sebagai agamamu.” 

Umar berkata: “Kami mengetahui hari dan tempat diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau sedang wukuf di Arafah pada hari Jumat.” 

Di antara keutamaan Hari Arafah adalah bahwa ia merupakan hari perayaan bagi umat Islam

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata, “Ayat ini turun pada hari besar, hari Jumat, dan Hari Arafah.” 

Dan, Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu berkata: “Keduanya, Alhamdulillah adalah perayaan bagi kami.” 

Lebih lanjut, abu lulusan Dayah Darussalam, Labuhan Haji, Aceh Selatan, dan Dayah Budi, Lamno, Aceh Jaya ini menjelaskan bahwa Hari Arafah merupakan hari raya yang khusus diperuntukkan bagi orang-orang yang berkumpul, sedangkan puasa pada hari itu disyariatkan untuk orang-orang selainnya, sebagaimana yang akan disebutkan kemudian.

“Di antara keutamaannya ialah sebagai hari ampunan dan pengampunan dosa, hari terbebas dari api neraka, serta hari membanggakan orang-orang yang berkumpul,” jelas Mutawif (Pembimbing) Utama Travel Umrah PT Al Azhar Laris Banda Aceh ini.

Dalam Shahih Muslim, dari Aisyah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata: “Tidak ada satu hari pun di mana Allah SWT membebaskan lebih banyak hamba dari api neraka daripada hari Arafah.

Allah SWT mendekat, lalu membanggakan mereka di hadapan para malaikat, seraya berkata: ‘Apa yang diinginkan orang-orang ini?’"

Barangsiapa yang menginginkan agar terbebas dari api neraka, dan berharap agar dosa-dosanya diampuni, kesalahan-kesalahannya diampuni, dan kesalahan-kesalahannya diampuni pada Hari Arafah, maka hendaklah ia bersemangat untuk melakukan hal-hal yang dapat membuatnya berharap, setelah mendapatkan karunia dan rahmat Allah. 

Karena dalam Shahih Muslim diriwayatkan dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa pada Hari Arafah, aku berharap agar Allah menghapus dosa-dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya.” 

Adapun bagi para jamaah haji, kata Tgk Sulfanwandi, sunat bagi mereka adalah berbuka, sebagaimana yang sudah diriwayatkan dari Rasulullah saw.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved