Puasa Awal Zulhijjah

Jelang Idul Adha 1446 H, Jangan Lupa Puasa Tarwiyah dan Arafah, Ini Jadwal, Niat, dan Keutamaannya

Pemerintah Indonesia sudah menetapkan hari raya Idul Adha 1446 Hijriah jatuh pada Jumat (6/6/2025) mendatang.

Editor: Jamaluddin
KOLASE TRIBUN VIDEO
PUASA TARWIYAH ARAFAH - Berikut jadwal puasa sunat menjelang hari raya Idul Adha 1446 Hijriyah, termasuk puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah. Idul Adha 1446 Hijiriah jatuh pada Jumat (6/6/2025) mendatang.  

Puasa sunat dalam bulan terakhir tahun Hijriah ini bisa dilaksanakan mulai tanggal 1 hingga 9 Zulhijjah. Di mana, pada 1-7 Zulhijjah adalah Puasa Zulhijjah. Lalu, pada 8 Zulhijjah Puasa Tarwiyah, dan Puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Zulhijjah.

PROHABA.CO - Pemerintah Indonesia sudah menetapkan hari raya Idul Adha 1446 Hijriah jatuh pada Jumat (6/6/2025) mendatang.

Penetapan itu dilakukan setelah sidang isbat yang digelar di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, pada Selasa (27/5/2025).

"Maka kita bisa simpulkan bahwa 1 Dzulhijjah 1446 Hijriah jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. 

Sehingga 10 Dzulhijjah atau Idul Adha bertepatan pada 6 Juni 2025," kata Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar, dalam konferensi pers hasil sidang Isbat di Kementerian Agama yang disiarkan YouTube Kemenag.

Mengingat hari raya Idul Adha 1446 Hijriah atau tahun 2025 hanya tinggal beberapa hari lagi, maka umat muslim sudah dapat bersiap-siap untuk melaksanakan puasa sunat. 

Di antara puasa sunat yang bisa dikerjakan adalah Puasa Zulhijjah, Puasa Tarwiyah, dan Puasa Arafah.

Untuk Puasa Zulhijjah, umat muslim dapat mengerjakannya di awal bulan Zulhijjah atau mulai 1 Zulhijjah.

Artinya, jika Idul Adha 1446 Hijriah jatuh pada 6 Juni 2025, maka 1 Zulhijjah adalah Rabu (28/4/2025) lalu.

Dikutip dari Tribunnews.com, puasa sunat dalam bulan terakhir tahun Hijriah ini bisa dilaksanakan mulai tanggal 1 hingga 9 Zulhijjah. 

Di mana, pada 1-7 Zulhijjah adalah Puasa Zulhijjah.

Lalu, pada 8 Zulhijjah Puasa Tarwiyah, dan Puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Zulhijjah.

Sedangkan pada 10 Zulhijjah merupakan hari raya Idul Adha yang diharamkan untuk berpuasa.

Berikut rincian jadwal puasa sunat dalam 10 hari pertama bulan Zulhijjah:

Keutamaan Puasa Sunat di Bulan Zulhijjah

Puasa ini termasuk dalam amalan-amalan kebajikan yang bisa dilakukan selain berkurban dan berhaji di bulan Zulhijjah.

Keutamaan memperbanyak puasa di awal Zulhijjah ini sesuai sabda Rasulullah SAW, yang tertuang dalam hadis Ibnu 'Abbas.

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ . يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ

Artinya: “Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Zulhijjah).”

Amalan puasa di awal bulan Zulhijjah dilaksanakan Rasulullah saw, dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust.M Syukron Maksum.

Dari Hunaidah bin Khalid, dari istrinya, beberapa istri Nabi Muhammad SAW mengatakan,

عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Zulhijjah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya."

Niat Puasa Zulhijjah

Adapun niat Puasa Zulhijah adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Zulhijjah karena Allah Ta'ala."

Niat Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah termasuk puasa pada awal Zulhijjah, di mana dapat dikerjaan setiap tanggal 8 Zulhijjah.

Puasa ini memiliki keutamaannya tersendiri yakni dapat membersihkan dan menghapus dosa tahun lalu.

Adapun niat Puasa Tarwiyah yaitu:

نويتُ صومَ تَرْوِيَة سُنّةً لله تعالى

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: "Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."

Niat Puasa Arafah

Puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Zulhijjah dan hukumnya sunnah muakkad (sangat dianjurkan).

Puasa Arafah istimewa karena Allah membanggakan para hamba-Nya yang sedang berkumpul beribadah di Arafah, tempat di hadapan para Malaikat.

Karena itu, kaum muslimin yang tidak sedang berwukuf di Arafah pun disyariatkan beribadah sebagai gantinya berpuasa satu hari saat kaum muslimin yang berhaji melakukan wukuf di Arafah.

Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust.M Syukron Maksum, berikut penjelasan lebih lanjut mengenai keutamaan menjalankan Puasa Arafah, di antaranya:

Dengan berpuasa Arafah maka Allah SWT akan memberikan ampunan atas dosa-dosa di tahun lalu dan tahun yang akan datang.

Hal tersebut sebagaimana sabda Rasulullah saw yang artinya: "Dapat menebus dosa tahun yang lalu dan yang akan datang." (HR. Muslim)

Dalam hadis lain juga diungkapkan bahwa Rasulullah bersabda:

"Puasa pada Hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang." (Riwayat jamaah ahli hadis kecuali Bukhari dan Turmudzi).

Berikut niat Puasa Arafah:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunah karena Allah ta’ala.” (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapan Puasa Tarwiyah dan Arafah Jelang Idul Adha 1446 Hijriah Tahun 2025? Ini Jadwal Lengkapnya, 

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved