Berita Aceh Barat

Buaya Liar Masih Teror Sungai Krueng Meureubo, Warga Diminta Tetap Waspada

Seekor buaya yang beberapa kali terlihat muncul di kawasan Beureugang hingga kini belum berhasil masuk ke dalam satu-satunya perangkap

Editor: Muliadi Gani
for serambinews.com
TEROR BUAYA - Plt Kepala BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah. Petugas Gunakan Satu Perangkap untuk tangkap Buaya Liar di Krueng Meureubo, Warga Diminta Waspada. 

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

PROHABA.CO, MEULABOH - Upaya penanganan buaya liar yang meresahkan warga di sepanjang aliran Sungai Krueng Meureubo, tepatnya di Desa Pasi Teungoh, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, masih berlangsung intensif.

Tim gabungan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan BPBD Aceh Barat terus bekerja, hingga Minggu (27/7/2025) belum berhasil mengevakuasi predator tersebut.

Seekor buaya yang beberapa kali terlihat muncul di kawasan Beureugang hingga kini belum berhasil masuk ke dalam satu-satunya perangkap yang telah dipasang di titik strategis di bantaran sungai.

“Buaya yang kerap terlihat belum juga masuk ke dalam perangkap tersebut,” ujar Plt Kepala BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah, dikutip dari Serambinews.com.

Situasi ini tidak bisa dianggap remeh.

Sebelumnya, seorang warga Desa Pasi Teungoh pernah menjadi korban serangan buaya saat sedang beraktivitas di sungai.

Beruntung, warga tersebut selamat dari cengkeraman buaya dan hanya mengalami luka-luka.

Warga menyaksikan buaya liar yang sedang berjemur di bantaran Sungai Krueng Meureubo
TONTON BUAYA – Warga menyaksikan buaya liar yang sedang berjemur di bantaran Sungai Krueng Meureubo, kawasan Desa Beureugang, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, Sabtu (26/7/2025).

Baca juga: Seorang Remaja di Aceh Barat Diterkam Buaya Saat Mandi di Sungai

Baca juga: Aira Sachi Nabira, Siswi Kelahiran Aceh dari MAN 4 Jakarta Juara 2 Lomba Esai Nasional

Kondisi tersebut bahwa keberadaan buaya liar bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga mengancam keselamatan jiwa masyarakat setempat yang menggantungkan kehidupan pada sungai tersebut, baik untuk mandi, mencuci, maupun mencari ikan.

Teuku Ronal menegaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan tim BKSDA agar penanganan dapat dipercepat.

Ia juga berharap tambahan perangkap atau strategi baru bisa segera diterapkan guna memperluas cakupan pemantauan terhadap pergerakan buaya.

“Kami juga berdoa dan berharap agar buaya di Krueng Meureubo bisa segera ditangani, agar masyarakat bisa kembali merasa aman dalam menjalani aktivitas sehari-hari di sungai,” tambah Ronal.

Sambil menunggu hasil upaya penangkapan, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan tidak beraktivitas sendirian di sekitar aliran Krueng Meureubo, terutama pada pagi dan sore hari, waktu yang sering kali menjadi momen kemunculan buaya.

BPBD juga menginstruksikan warga agar segera melaporkan setiap penampakan buaya, untuk memungkinkan respons cepat dari tim gabungan.

Keberadaan predator liar di wilayah permukiman menjadi tantangan serius bagi keselamatan dan ketentraman warga.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved