Tahukah Anda

Ada 160 Planet Mirip Bumi, Apa yang Dilakukan NASA?

Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eksoplanet. Ilmuwan meyakini bahwa ada 160 planet lain yang tampaknya mirip seperti Bumi. Untuk dapat meneliti hal tersebut, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) harus memiliki teleskop canggih.

PROHABA.CO - Para ilmuwan meyakini bahwa ada planet lain yang tampaknya mirip seperti Bumi.

Untuk dapat meneliti hal tersebut, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) harus memiliki teleskop canggih agar dapat meneliti 160 planet berbatu yang sejauh ini ditemukan dan disebut-sebut sebagai kembaran dari Bumi.

Seperti dilansir dari Live Science, Sabtu (6/11/2021), setiap sepuluh tahun, National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine merekomendasikan lembaga pemerintah, seperti NASA dan National Science Foundation mengenai tujuan penelitian apa yang harus diprioritaskan para astronom dalam satu dekade mendatang.

Para komite merilis laporan terbaru mereka pada 4 November lalu dan menyoroti tiga prioritas penelitian utama yaitu: a) menyelidiki bagaimana galaksi terbentuk dan berevolusi; b) mengidentifikasi dunia mirip Bumi yang dapat dihuni maupun tanda-tanda biokimia kehidupan di sistem planet lain.

Terkait poin terakhir, Fiona Harrison, ahli astrofisika dari Caltech yang ikut memimpin komite tersebut mengatakan, ada peluang di mana para ilmuwan dapat menemukan kehidupan di planet lain.

"Peluang ilmiah yang paling menakjubkan di hadapan kita dalam beberapa dekade mendatang adalah kemungkinan bahwa kita dapat menemukan kehidupan di planet lain yang mengorbit bintang di galaksi Bima Sakti," ujarnya.

Kemudian, para komite menyarankan bahwa untuk menemukan planet seperti itu, NASA harus membuat teleskop canggih yang bisa mengalahkan teleskop luar angkasa Hubble.

Teleskop tersebut juga harus dilengkapi dengan sensor inframerah, optik, dan ultraviolet.

Baca juga: Astronom Temukan Bayi Planet

Baca juga: Lima Sungai Terpanjang di Dunia, Ada yang Melintasi Sebelas Negara

Baca juga: NASA Temukan Planet Mirip Bumi dengan Atmosfer Aneh

Juga memiliki coronagraph, yaitu pelengkap teleskopik yang dirancang untuk menghalangi cahaya langsung dari bintang sehingga objek terdekat dapat dilihat.

Jika teleskop tidak memenuhi syarat tersebut, maka exoplanet yang redup mungkin dikaburkan oleh cahaya bintang lainnya yang bersinar 10 miliar kali lebih terang daripada mereka.

Pembuatan teleskop mungkin akan menelan biaya sekitar 11 miliar dolar AS (sekitar Rp 157,5 triliun), dan dapat diluncurkan pada awal 2040 mendatang.

"Dengan teleskop seperti itu, kita tidak akan melihat benua di permukaan planet.

Kita akan melihat titik-titik kecil yang berbeda," jelas ahli astrofisika dari Stanford sekaligus anggota komite, Bruce Macintosh.

Lalu, dengan menganalisis cahaya yang dipantulkan dari planet ekstrasurya, para ilmuwan dapat mengetahui komposisi kimia atmosfernya.

Bukti atmosfer oksigen, metana, dan air dapat mengisyaratkan keberadaan kehidupan di planet ini, meskipun para astronom perlu mengesampingkan penjelasan lain untuk tanda-tanda kimia ini, seperti aktivitas gunung berapi.

Halaman
12