PROHABA.CO, REDELONG - Tingginya kasusasusila di Kabupaten Bener Meriah menjadi sorotan publik.
Pasalnya, bukan hanya kasus asusila saja, kasus narkoba, perceraian, dan penipuan secara online pum sangat tinggi di kabupaten berhawa sejuk ini.
Tingginya kasus tersebut juga menjadi perhatian serius dari Wakil Bupati (Wabup) Bener Meriah, Dailami.
“Saat ini, sejumlah kasus di Bener Meriah menjadi sorotan sehingga diperlukan perhatian bersama, baik dari unsur Forkopimda, Forkopimda Plus, dan Forkopimcam,
serta aparatur kampung dalam menangani kasus-kasus tersebut,” ujar Dailami dalam Rapat Koordinasi Sinergitas PenyelenggaraanPemerintah Daerah di Aula Kantor Camat Permata,
sebagaimana dikutip Prohaba dari laman facebook resmi Pemkab Bener Meriah, Selasa (14/6/2022).
Baca juga: Ibu Negara Minta Tindak Tegas Pelaku Tindak Asusila terhadap Anak
Baca juga: Sempat Dituding Melakukan Pelecehan, Gofar Hilman Akui 2 Kali Berpikir Ingin Akhiri Hidup
Menurut Wabup, kasuskasus yang menjadi sorotan itu adalah kasus asusila, narkoba, perceraian, dan kasus penipuan secara online.
“Saya sangat mengharapkan agar kita semua dapat menekan kasus- kasus ini.
Mari sama-sama kita cari solusi terbaik sehingga kasus serupa tidak terulang lagi di Bener Meriah,” imbuh Dailami.
Pada kesempatan itu, Dailami juga meminta perlunya dibuat suatu aturan atau regulasi yang dapat menimbulkan efek jera bagi pelaku asusila.
Terkait kasus perceraian, ulas Dailami, salah satu penyebabnya adalah karena penyalahgunaan IT.
“Di sini saya harapkan peran serta KUA dan Mahkamah Syar’iyah.
Lakukanlah sosialisasi sehingga angka perceraian dapat diminimalisir,” pesan Dailami.
Baca juga: Kapolres Bener Meriah: Awasi Anak dari Pergaulan Bebas
Baca juga: Bantah Lakukan Pelecehan, Hotman Paris Bongkar Kelakuan Iqlima Kim yang Sering Kirim Foto Seksi
Terkait permasalahan narkoba, Dailami menekankan harus ada peran serta orang tua untuk mengontrol putra dan putri mereka agar tidak tersandung kasus tersebut.
Terkait penipuan secara online, dirinya berharap agar masyarakat dapat menggunakan IT atau bermedia sosial secara hati-hati.