Kasus

Sempat Nangis Saat Rapat Pembunuhan, tapi Putri yang Giring Yosua ke Tempat Eksekusi

Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putri Candrawathi

Sedangkan Ferdy Sambo membuat rekayasa baku tembak dengan menembakkan peluru ke dinding untuk memberikan efek adanya tembak-menembak.

Soal kabar Ferdy Sambo turut menembak Brigadir J masih harus dibuktikan.

Putri menangis saat bikin skenario Sebelum pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo dan Putri rapat di rumah pribadinya di Jalan Saguling.

Baca juga: Divisi Propam Polri Tengah Proses Pemberhentian Tidak Hormat Irjen Ferdy Sambo

Tangis Putri sempat pecah dalam rapat itu saat Ferdy Sambo marah dalam rencana pembunuhan Brigadir J itu.

Hal itu diungkapkan Bharada E melalui kuasa hukumnya, Ronny Tapaessy, dalam wawancara dengan TV One, Jumat (20/8/2022).

Rapat di rumah pribadi itu digelar beberapa jam sebelum eksekusi.

Sebelum rapat, Putri dan rombongan ajudan, termasuk sopir, Kuat Maruf, baru pulang dari Magelang.

“Jadi memang, ada proses waktu di lantai tiga, ketika klien saya dipanggil ke dalam suatu ruangan meeting, ruangan rapat, bahwa ternyata memang sudah ada Ibu PC ini membicarakan mengenai tentang almarhum Yosua,” kata Ronny Tapaessy Menurut Bharada E, rapat mereka berlangsung sangat singkat.

Ronny menyebut kliennya tanpa motif.

Dalam hal rapat persiapan eksekusi Brigadir J itu, Bharada E hanya menerima perintah eksekusi.

Ia tidak ikut dalam perbincangan perencanaannya.

Di dalam ruangan di lantai tiga itu ada Putri, Ferdy Sambo, dan Bripka Ricky Rizal (RR), sesama ajudan seperti Bharada E.

“Jadi perlu saya sampaikan, klien saya tidak berbicara, tetapi klien saya melihat bahwa Bu PC itu ada di ruangan lantai 3.

Jadi, pertemuannya itu dihadiri Ibu PC, Pak FS, dan Saudara RR.

Baca juga: Irjen Ferdy Sambo Tersangka Penembakan Brigadir J, Bharada E Terima Perintah Tembak

Kemudian yang terakhir dipanggil adalah Bharada E ini.

Halaman
123