Akibatnya, peneliti pun berpikir bahwa paparan berulang terhadap rasa sebelum kelahiran dapat membantu menetapkan preferensi makanan setelah melahirkan dan memiliki potensi membangun kebiasaan makan yang sehat pada bayi.
"Hal tersebut dapat membantu membangun pola makan sehat bayi sejak dini serta menghindari potensi rewel makanan saat menyapih," jelas Ustun.
Profesor Nadja Reissland, rekan peneliti studi ini pun menyebut studi terbaru dapat memiliki implikasi penting untuk memahami bukti awal kemampuan janin atau bayi dalam kandungan, dalam merasakan dan membedakan rasa serta bau yang berbeda dari makanan yang dimakan oleh ibu mereka.
Temuan ini juga membantu memberikan informasi bagi para ibu tentang pentingnya rasa dan diet sehat selama kehamilan.
Selanjutnya, peneliti akan memulai memulai studi lanjutan untuk melihat apakah pengaruh rasa yang dialami bayi di dalam rahim memengaruhi penerimaan mereka terhadap makanan lain.
Studi tentang bayi dalam kandungan bisa merespons rasa dan bau makanan yang dimakan ibunya ini telah dipublikasikan di jurnal Psychological Science.
(Kompas.com)
Baca juga: Adapun Tips bagi Ibu Hamil disaat Puasa Ramadhan Nanti, Yuk Simak Tipsnya!
Baca juga: Ibu Hamil dan Menyusui Boleh Dapat Vaksin Booster, Asal Penuhi Syarat
Baca juga: Simak Niat dan Besarannya, Utang Puasa Ramadan Orang Sakit & Ibu Hamil Bisa Dibayar dengan Fidyah