PROHABA.CO - Beberapa dari kita merasa lebih bugar dan bersemangat setelah minum kopi.
Ini karena sebagian besar jenis kopi mengandung kafein, zat yang dapat meningkatkan suasana hati, metabolisme, dan kinerja mental serta fisik.
Penelitian mengatakan bahwa kafein aman jika dikonsumsi dalam jumlah rendah hingga sedang.
Namun, kafein dalam dosis tinggi mungkin memiliki efek samping bagi kesehatan.
Apa yang terjadi pada otak saat mengonsumsikafein?
Kafein bertindak sebagai stimulan sistem saraf pusat.
Saat mencapai otak, efek yang paling menonjol adalah kewaspadaan.
Dilansir dari Healthline, kita akan merasa lebih ‘melek’ dan tidak terlalu lelah sehingga kafein kerap dijadikan solusi untuk mengatasi rasa kantuk atau sakit kepala.
Baca juga: Perbedaan Kopi dan Teh, Tingkat Kafein dan Antioksidan
Studi juga menemukan bahwa orang yang minum kopi secara teratur memiliki risiko lebih rendah terkena Alzheimer dan demensia.
Manfaat ini terbatas pada orang yang minum kopi beroktan tinggi, bukan kopi tanpa kafein.
Beberapa orang menganggap kopi sebagai minuman kesehatan, tetapi seperti kebanyakan makanan, terlalu banyak mengonsumsinya dapat menyebabkan efek samping.
Misalnya, terlalu banyak kafein bisa membuat kita sakit kepala.
Pasalnya, ini terkait dengan penghentian kafein.
Pembuluh darah di otak menjadi terbiasa dengan efek kafein sehingga jika kita tiba-tiba berhenti mengonsumsi kafein, hal itu bisa menyebabkan sakit kepala.
Gejala penarikan kafein lainnya meliputi kecemasan, sifat lekas marah, mudah ngantuk.
Baca juga: Sheikha Mahra, Putri Sultan Dubai yang Menyukai Ronaldo
Baca juga: Menghindari Step Seperti Aurel, Krisdayanti Di Sorot Berikan Kopi Kepada Ameena