Ini termasuk butirat, yang merupakan sumber energi utama untuk sel-sel yang melapisi usus besar.
Penelitian juga menunjukkan, suplemen prebiotik mampu menyebabkan perubahan menguntungkan pada bakteri di usus.
Baca juga: Sebut Pernyataan Badan Pangan Soal Kedelai Keliru, Gakoptindo: Stok Cukup Sampai Desember
Baca juga: Apa Jenis Garam yang Terbaik untuk Kesehatan?
2. Tempe tinggi protein
Tempe memiliki kandungan protein yang tinggi.
Sebanyak 166 gram tempe menyediakan 31 gram protein.
Beberapa penelitian menunjukkan, makanan yang kaya protein dapat meningkatkan thermogenesis (produksi panas), yang mengarah pada peningkatan metabolisme dan membantu tubuh membakar lebih banyak kalori setelah setiap makan.
Makanan tinggi protein juga dapat membantu mengendalikan nafsu makan dengan meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi rasa lapar.
Satu studi menemukan, makanan dari kedelai berprotein tinggi dapat memperbaiki nafsu makan, meningkatkan rasa kenyang, dan meningkatkan kualitas diet dibandingkan dengan camilan tinggi lemak.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa protein kedelai bisa sama efektifnya dengan protein berbasis daging dalam hal pengendalian nafsu makan.
3. Tempe dapat mengurangi kadar kolesterol
Tempe, yang terbuat dari kedelai, mengandung senyawa tumbuhan alami yang disebut isofl avon.
Isofl avon kedelai dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol.
Sebuah ulasan meninjau sebelas studi dan menemukan bahwa isofl avon dalam kedelai mampu menurunkan kolesterol total dan kolesterol jahat secara signifi kan.
Penelitian lain melihat pengaruh protein kedelai terhadap kadar kolesterol dan trigliserida.
Dalam penelitian tersebut, 42 peserta diminta mengonsumsi makanan yang mengandung protein kedelai atau protein hewani selama 6 minggu.