Namun, dia belum bersedia merinci berapa total korban dan identitas mereka.
”Pada intinya, saat ini ada penambahan jumlah korban.
Untuk selanjutnya, jumlah korban berapa dan identitasnya dapat dijelaskan oleh pimpinan kami.
Itu lokasi di area kebun yang sama dimiliki oleh ST (Slamet Tohari),” kata Bintoro yang memimpin penggalian dan pencarian jenazah.
Terungkapnya pembunuhan oleh tersangka Slamet berawal dari laporan hilangnya seorang korban berinisial PO (53) asal Sukabumi, Jawa Barat.
Baca juga: Modus Jadi Dukun dan Bisa Gandakan Uang, Mbah Jambrong Ditangkap Karena Edarkan Uang Palsu
Menurut keterangan keluarga korban, pada Kamis (23/3/2023), PO berangkat ke Banjarnegara untuk menemui Slamet.
Sesampai di rumah Slamet, korban yang berjenis kelamin laki-laki itu sempat mengirimkan pesan melalui aplikasi Whatsapp kepada anaknya.
Dalam pesan itu, PO sempat mengatakan jika dirinya tidak ada kabar selama beberapa hari, sang anak diminta datang ke rumah Slamet bersama aparat keamanan.
”Ini di rumahnya Pak Slamet. Buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal ayah tidak ada kabar sampai Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat,” ujar Kapolres Banjarnegara Ajun Komisaris Besar Hendri Yulianto membacakan pesan tersebut.
Pada Jumat (24/3/2023), PO mulai tidak bisa dihubungi karena telepon selulernya tidak aktif.
Pihak keluarga kemudian melaporkan kasus ini kepada Polres Banjarnegara, Senin (27/3/2023).
Kepolisian lalu menelusuri lokasi Slamet dan melakukan penyelidikan.
Berdasarkan hasil penyelidikan itu, terungkap bahwa PO telah dibunuh oleh Slamet dan jenazahnya sudah dikuburkan.
”Korban telah dikubur di jalan setapak menuju ke hutan di Wanayasa,” ungkap Hendri.
Di dekat lokasi penguburan jenazah PO inilah polisi kemudian menemukan 10 jenazah lainnya.